Pada habitat aslinya burung puyuh memakan biji-bijian, daun serta serangga yang ditemuinya. Makanan yang diperoleh dari alam ini mampu mencukupi semua kebutuhan puyuh untuk bereproduksi.
Pada setiap perkembangan dan pertumbuhannya, burung puyuh membutuhkan pakan dengan kualitas pakan yang berbeda.
Umumnya pembedaan kualitas pakan ditandai dengan kadar protein kasar yang terkandung di dalam pakan tersebut.
Sebenarnya hal ini tidak sepenuhnya benar karena kualitas pakan tidak hanya tergantung pada kadar protein kasar yangterkandung di dalamnya, tetapi juga kandungan zat-zat lain seperti karbohidrat, vitamin, lemak serta mineral.
Puyuh yang berada pada periode starter umumnya membutuhkan pakan dengan kualitas tinggi, hingga mencapai 25%.
Hal ini disebabkan puyuh yang berada pada periode starter ini belum mampu mengonsumsi pakan dalam jumlah banyak, sedangkan untuk proses pertumbuhannya membutuhkan zat-zat makanan dalam jumlah yang cukup.
Sementara itu puyuh pada periode grower membutuhkan kadar protein di dalam pakan sebanyak 20-22%.
Selain pakan yang berkualitas, jumlah pemberian pakan juga memegang peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan puyuh.
Kekurangan jumlah pakan juga bisa mengakibatkan menurunnya laju pertumbuhan atau menurunnya produksi.
Kebutuhan jumlah pakan untuk puyuh, seperti halnya ternak-ternak lainnya ,biasanya sekitar 10% dari berat hidupnya.
Angka kebutuhan ini biasanya berada di titik ideal ketika puyuh berumur lebih dari delapan minggu.
Sebelum itu puyuh membutuhkan pakan lebih dari 10% dari berat badannya. Misalnya sampai umur tujuh hari , dengan berat badan sekitar 10 gram, puyuh membutuhkan pakanseberat 2-3 gram per hari.
Penambahan jumlah pakan lebih dari 10% selain tidak ekonomis, terbukti juga tidak meningkatkan performa produksi puyuh.
Sebelum dilakukan penambahan, perlu diketahui dulu penyebab puyuh masih terlihat kelaparan.
Beberapa penyebab yang bisa diidentifikasi diantaranya pakan banyak terbuang ke luar kandang, penimbangan kurang akurat, atau jatah pakan memang harus ditambah.
Ransum puyuh harus mencukupi kebutuhan beberapa gizi berikut ini agar dapat berproduksi dengan baik :
a. Air
Air adalah komponen terbanyak dari jaringan hewan atau tumbuhan.Hampir semua bahan bsku pakan alami mengandung air sebagai komponen terbanyak.
Kandungan air dalam jumlah banyak dalam bahan pakan ternyata mengandung masalah. Bahan pakan dengan kadar air sangat tinggi cenderung mudah rusak.
b.Protein
Berbagai jaringan hewan banyak dibentuk oleh protein, yang merupakansenyawa organik yang terdiri dari karbon,hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur dengan komposisi yang berbeda-beda.
Protein terdiri dari aneka asam amino. Saat ini sudah diidentifikasikan 22 jenis asam amino, baik asam amino essensial maupun non essensial, termasuk dalam bahan pakan kaya protein adalah bungkil kedelai dan tepung ikan.
c. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang merupakan sumber energi. Jagung, gandum, sorgum, atau padi-padian merupakan bahan pakan yang banyak mengandung energi (karbohidrat).
d. Lemak
Lemak terdiri dari asam-asam lemak. Sedikitnya ada 17 jenis asam lemak yang berhasil diidentifikasi atau diisolasi dari alam. Dalam tubuh, lemak merupakan sumber cadangan energi.
e. Mineral
Meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit, mineral merupakan komponen yang cukup penting dalam membantu berlangsungnya berbagai proses di dalam tubuh.
Biasanya, mineral diberikan dalam bentuk garam-garam anorganik. Selain itu bahan pakan kaya mineral yang biasa dicampurkan dalam pakan ternak adalah tepung kerang atau tepung tulang.
f. Vitamin
Dalam jumlah yang sedikit, vitamin juga dibutuhkan dalam berbagai proses di dalam tubuh. Defisiensi vitamin bisa menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan produksi burung puyuh.
Jika di dalam pakan tersebut terdapat sejumlah vitamin dalam kadar yang berlebihan, vitamin-vitamin itu akan dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal.
Pada pemeliharaan burung puyuh yang memiliki kemungkinan stres tinggi ,segala jenis vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak.
Air Minum Puyuh
Air adalah inti kehidupan. Ungkapan ini tidak sepenuhnya salah, karena 60-80% komponen penyusun makhluk hidup adalah air.
Demikian halnya dengan puyuh.Tidak mengherankan jika tubuh puyuh kekurangan atau kehilangan air 10% saja bisa menyebabkan gangguan-gangguan fisiologis yang serius dan berdampak pada penurunan produksi.
Kekurangan atau kehilangan air sampai 20% bisa menyebabkan kematian. Puyuh membutuhkan air untuk dikonsumsi sesuai kebutuhannya.
Pemberian air minum pada puyuh biasanya dilakukan tanpa pembatasan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak buruk terhadap pertumbuhannya.
Beberapa kelainan yang dijumpai pada puyuh akibat kekurangan air sebagai berikut :
1. Pertumbuhan lambat, puyuh terlihat lesu dan tidak bergairah.
2. Warna bulu kusam.
3. Mata terlihat sayu.
4. Kulit kurang elastis.
5. Produktivitasnya kurang optimal karena proses fisiologis di dalam tubuh banyak yang membutuhkan air sebagai pelarut.
6. Jika air sudah tercemar logam berat atau racun, puyuh bisa mati. Lebih berbahaya lagi jika kandungan logam berat tersebut terbawa dalam produk yang dihasilkan puyuh, yakni telur atau daging.
Hal ini bisa membahayakan orang yang mengkonsumsinya. Air yang digunakan untuk pemberian minum untuk burung puyuh bisa diambil dari beberapa sumber seperti berikut ini yaitu :
a. Air sumur
Sebelum air sumur digunakan sebagai minuman puyuh, sebaiknya air sumur dianalisis terlebih dahulu di laboraturium supaya kualitasnya bisa diketahui dengan baik.
Jika ternyata kualitasnya kurang baik maka sebaiknya air hanya digunakan untuk membersihkan peralatan kandang puyuh dan bisa diberikan air minum dari sumber yang lain, misalnya PAM.
b. Air sungai
Hampir bisa dipastikan bahwa air sungai sangat tidak higienis untuk digunakan, baik untuk mencuci peralatan kandang apalagi untuk minum.
Hal ini karena air sungai memiliki pH cenderung asam akibat banyaknya proses fermentasi dan pembusukan bahan organik pada bagian hulu sungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar