Metode pembibitan ayam kampung untuk
mendapatkan indukan unggulan.
Tingginya permintaan pasar terhadap daging
maupun telur ayam kampung masih belum di tanggapi oleh peternak ayam kampung
secara serius.
Untuk dapat memenuhi permintaan pasar,
metode pemeliharaan ayam kampung harus di lakukan perubahan secara
besar-besaran untuk dapat menggenjot produksi daging maupun produksi telur ayam
kampung.
Dalam usaha peternakan ayam kampung, indukan
memegang peranan penting untuk menghasilkan DOC yang berkualitas dengan tingkat
pertumbuhan yang cepat. Sementara pada saat ini masih sangat jarang wirausaha
peternakan ayam kampung yang melakukan seleksi indukan yang di jadikan parent
stok penghasil DOC unggulan.
Dengan melakukan seleksi yang ketat untuk
mendapatkan kualitas indukan yang sesuai dengan tujuan dalam pembibitan,
membutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam melakukan penyeleksian indukan
tersebut.
Karena untuk mendapatkan indukan parent stock
yang berkualitas, di butuhkan waktu dan pengamatan yang teliti.
Seperti yang pernah wiraternak bahas pada
artikel yang berjudul "Dua Jenis Ayam Kampung Yang Jarang Di
ketahui", ayam kampung pada dasarnya memiliki dua jenis, yaitu
ayam kampung dengan karakter penghasil daging, dan ayam kampung yang memiliki
karakter penghasil telur.
Seleksi awal untuk mendapatkan indukan parent
stock yang sesuai dengan harapan para pelaku wirausaha peternakan, adalah
dengan melakukan seleksi tingkat awal yaitu menentukan indukan seperti apa yang
akan di jadikan sebagai parent stock pengasil DOC yang akan di kembangkan dalam
peternakannya.
Langkah-langkah seleksi indukan yang akan di
gunakan sebagai indukan awal dalam rangkaian menemukan indukan, untuk di
jadikan parent stock tidak cukup hanya mengawinkan satu ayam kampung pejantan
dan ayam kampung betina dengan tampilan fisik tertentu.
Langkah untuk mendapatkan indukan yang akan di
jadikan parent stock, adalah sebuah langkah pembibitan yang bekesinambungan.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat di
lakukan untuk mendapatkan indukan parent stok yang akan di jadikan indukan
penghasil DOC berkualitas.
Seleksi Indukan Berdasarkan Usia
Usia ayam kampung untuk di jadikan pejantan
yang bagus, minimal ayam kampung pejantan tersebut sudah berusia 1 tahun.
Pada usia 1 tahun, organ reproduksi pada ayam
jantan sudah matang dan siap untuk mengawini ayam kampung betina, sehingga
menghasilkan telur fertil dengan kualitas bagus.
Ayam jantan yang masih muda, cenderung
menghasilkan telur fertil dengan daya tetas rendah dan kualitas DOC yang tidak
bagus.
Usia betina ayam kampung yang akan di jadikan
indukan, usahakan minimal berusia 7 bulan. Sama halnya dengan pejantan ayam
kampung, betina ayam kampung pun akan menghasilkan telur tetas yang tidak
berkualitas, apabila di jadikan indukan pada usia di bawah 7 atau 6 bulan.
Seleksi Tampilan Fisik Ayam Kampung
Salah satu tampilan fisik yang di jadikan
tolok ukur adalah perbedaan ayam kampung antara ayam kampung pedaging dan ayam
kampung petelur yang sudah di sebutkan pada artikel "Dua jenis
ayam kampung yang jarang di ketahui"
Apabila tujuan pembibitan kita untuk
mendapatkan bibit ayam kampung penghasil daging, tentu ayam kampung yang
dipilih untuk di jadikan indukan pada seleksi awal ini merupakan ayam kampung
yang memiliki tipe pedaging.
Dan sebaliknya, kalau tujuan pembibitan kita
untuk menghasilkan bibit ayam kampung penghasil telur, yang kita lakukan tentu
memilih ayam kampung tipe penghasil telur untuk di jadikan bibit ayam kampung
pada langkah awal ini.
Seleksi Indukan Berdasarkan Garis Keturunan
Untuk melakukan pembibitan ayam kampung yang
akan di jadikan indukan utama penghasil DOC nantinya, usahakan pejantan ayam
kampung dan betina ayam kampung tersebut tidak memiliki garis keturunan atau
garis kekerabatan yang dekat.
Semakin dekatnya garis keturunan, akan
menghasilkan DOC yang tidak berkualitas, dengan tingkat pertumbuhan lambat,
produksi telur rendah.
Kita dapat melihat ayam dewasa yang merupakan
hasil kesalahan dari pembibitan ini. Dimana ayam tidak tumbuh optimal, dengan
tubuh kuntet.
Untuk mengantisipasi adanya kedekatan
kekerabatan ini, wiraternak melakukan antisipasi dengan membeli pejantan ayam
kampung berbeda daerah dengan betina ayam kampung.
Secara logika, semakin jauh daerah maka akan
semakin kecil kemungkinan adanya kekerabatan dalam ayam kampung yang akan kita
jadikan indukan.
Seleksi Indukan Berdasarkan Kesehatan
Ada beberapa penyakit yang dapat menular
melalui telur tetas, seperti penyakit berak kapur.
Ayam yang menderita berak kapur akan sangat efektif untuk menjadi media penyebaran penyakit ini.
Ayam yang menderita berak kapur akan sangat efektif untuk menjadi media penyebaran penyakit ini.
Untuk mengantisipasi adanya penyakit pada ayam
kampung baik betina maupun pejantan yang akan di jadikan indukan pada langkah
awal pembibitan ini, kita dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·
Kloaka: Usahakan hanya menggunakan ayam kampung dengan
kloaka yang bersih, tidak ada lendir apalagi ada bercak putih. Bercak putih
pada bulu sekitar kloaka, biasanya merupakan gejala bahwa ayam tersebut
menderita berak kapur.
·
Mata: Tidak terdapat pembengkakan atau radang pada mata.
Radang pada mata banyak sekali yang menjadi penyebab, tetapi yang paling di
kawatirkan adalah ayam tersebut menderita coryza.
·
Suara/Nafas: Dekatkan tubuh ayam ke telinga kita, kalau
kita tidak terdengar suara ngorok, atau seperti nafas yang sesak, maka ayam
tersebut layak untuk di gunakan sebagai calon indukan.
·
Tidak
terdapat cacat: Cacat pada
tubuh ayam akan menyebabkan ayam tersebut sulit melakukan perkawinan. Cacat
dapat juga terjadi karena adanya perkawinan sedarah.
·
Bulu
bersih dan mengkilap: Bulu
bersih dan mengkilap merupakan sebuah indikasi bahwa ayam tersebut mempunyai
kesehatan kulit yang bagus.
Jangan hanya karena mendapat penawaran harga
murah, kemudian kita membeli ayam yang tidak sehat untuk di jadikan indukan
dengan berpikir bahwa ayam tersebut dapat di sembuhkan.
Yang harus kita pikirkan bukan mengenai
kesembuhan ayam tersebut, tapi kita harus memikirkan waktu yang di gunakan
untuk menyembuhkan ayam yang menderita penyakit.
Perhatikan Nutrisi Makanan
Nutrisi makanan adalah salah satu hal penting
yang memberikan pengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan performa produksi
ayam kampung.
Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam
membangun pembibitan ayam kampung penghasil DOC ini, kita harus memperhatikan
kualitas nutrisi yang terkandung di dalam makanan.
Sehingga kita bisa lebih mudah mengetahui,
indukan mana yang memberikan performa terbaik dalam produksi nya.
Di dapatkannya DOC dengan kualitas bagus,
tidak hanya karena faktor genetis, faktor nutrisi juga memegang peranan penting
dalam produksi ayam kampung, mulai dari pembentukan telur sampai
menetasnya telur.
Seleksi Telur Tetas
Setelah kita menemukan pejantan dan betina
yang sesuai dengan spesifikasi yang kita butuhkan, kemudian sepasang ayam
kampung tersebut kita kawinkan.
Biasanya 3 hari setelah perkawinan, betina ayam kampung sudah dapat menghasilkan telur tetas fertil.
Biasanya 3 hari setelah perkawinan, betina ayam kampung sudah dapat menghasilkan telur tetas fertil.
Telur tetas ini kemudian kita kumpulkan dan
kita lakukan seleksi.
Usahakan telur yang di tetaskan untuk
mendapatkan indukan yang berkualitas adalah telur tetas dengan memiliki bentuk
oval, kulit telur bersih dari kotoran, telur tidak retak.
Telur tetas dengan bentuk yang tidak normal
sebaiknya jangan di ditetaskan, karena dengan bentuk tidak normal jarang sekali
menetas.
Seleksi Berdasarkan Percepatan Pertumbuhan
Tidak semua DOC ayam kampung yang di
hasilkan dari indukan penghasil telur tetas, akan memiliki pertumbuhan yang
sama.
Walaupun DOC tersebut berasal dari satu
indukan yang sama.
Oleh karena itu untuk melakukan pembibitan
ayam kampung dengan kualitas bagus, di lakukan seleksi semenjak dari indukan,
telur tetas dan DOC.
Setelah DOC di pelihara beberapa bulan, kita
akan dapat melihat beberapa anak ayam yang memiliki pertumbuhan lebih cepat di
banding yang lainnya.
Anak ayam yang memiliki pertumbuhan lebih
cepat ini kemudian kita ambil dan kita timbang beratnya.
Anak ayam yang mempunyai pertumbuhan dan bobot
yang bagus, anak ayam ini lah yang akan kita jadikan indukan selanjutnya.
Perkawinan Keturunan Pertama
Untuk mendapatkan keturunan pertama atau F1,
anak ayam yang di hasilkan dari penetasan periode pertama ini kemudian kita
silangkan dengan anak ayam pada periode pertama yang sudah terseleksi dari
indukan lain.
Untuk pembahasan persilangan ayam kampung untuk
mendapatkan indukan berkualitas ini, akan di bahas pada artikel selanjut nya
yang berjudul:
"Metode Penyilangan Ayam Kampung Untuk Mendapatkan Parent Stock Berkualitas"
"Metode Penyilangan Ayam Kampung Untuk Mendapatkan Parent Stock Berkualitas"
Yang kita bahas dalam artikel ini adalah
pembibitan ayam kampung unggul dengan galur murni.
Jadi persilangan yang di lakukan tetap
menggunakan ayam kampung sebagai grand parent stock. Karena tujuan dari
penulisan artikel ini adalah menemukan ayam kampung unggulan galur murni.
Sebagai peternak ayam kampung, ini adalah
sebuah tantangan yang menarik untuk di lakukan.
Untuk mendapatkan ayam kampung pedaging, ada
beberapa peternak yang menyilangkan pejantan ayam kampung dan betina ayam
petelur.
Dimana pertumbuhan anak ayam dari hasil
persilangan ini, lebih cepat di bandingkan dengan pertumbuhan ayam kampung yang
tidak terseleksi.
Akan tetapi galur yang di hasilkan tentu bukan
galur ayam kampung murni.
Macam – Macam Penyakit Ayam
Sebelum memelihara ayam anda juga sangat wajib untuk mengetahui jenis jenis dari pada penyakit yang ada di ayam. Diantaranya yaitu:
1. Penyakit Snot
Snot atau dengan kata lainnya adalah ingus, yaitu merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri bernama Haemophillus Gallinarum yang dapat menyerang ayam dari ayam dewasa sampai dengan anak ayam. munculnya penyakit ini sebagai bentuk dari perubahan musim. biasanya penyakit ini ditemukan didaerah daerah tropis,Perubahan musim ini dapat mempengaruhi kesehatan dari ayam . Dari penyakit ini ditimbulkan angka kematian sekitar 30 %.
- Cara Penularan :
Penularan oleh penyakit yang disebabkan oleh bakteri Haemophillus Gallinarum penularannya hanya sekitar 12 jam , penularan dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit, selain itu juga bisa lewat debu,udara maupun wadah pakan ayam yang sakit. Gejala Klinis ayam yang terinfeksi ini ciri cirinya yaitu:
- Mata mengeluarkan cairan atau mengeluarkan busa.
- Sayap ayam menurun dan juga menggantung sehingga ayam terlihat lemas dan mengantuk.
- Mengeluarkan lendir dari hidung dengan cirinya berwarna kuning,kental dan juga berbau yang khas.
- Diagnosis : Ayam yang terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri Haemophillus Gallinarum harus segera di isolasikan agar terhindar dari penyakit yang akut lagi. Isolasi laboraturium dapat di lakukan dengan menggunakan plat agar darah yang telah di gores Staphylococcus Sp dan di Inkubasi dalam suasa anaerob.
- Upaya Pencegahan : membersihkan kandang kandang ayam agar dapat terhindar dari penyakit tersebut.
2. Penyakit Ngorok Atau Chronic Respiratory Disease ( CDR )
Penyakit biasa juga di sebut juga dengan Chronic Respiratory Disease ( CDR ) atau Mikoplamosis atau Sinusitis atau Air Sac.Penyakit Cronic Respiratory Disease di sebabkan oleh Bakteri Microplasma Galisepticum. Penyerangan penyakit ini biasanya menyerang ayam pada usia 4 s/d 9 minggu ditularkan melalui kontak mata secara langsung, peralatan kandang, makanan minuman serta telur ayam yang terinfeksi.
- Cara Penularan
Penularan jenis ayam ini terdapat 2 jenis yaitu secara vertikal maupun secara horizontal . contoh secara vertikal adalah penularan dari induk kepada anaknya sedangkan horizontal penularannya seperti ayam yang sakit ke pada ayam yang sehat. Penularan ini tidak terlalu berbahaya karena tidak langsung dapat melalui kontak mata dengan tempat peralatan,wadah,hewan ataupun petugas yang membersihkan kandang.
- Gejala Klinis
Ayam lebih senang menggeleng gelengkan kepal, mendengkur basar serta adanya leleran hidung pada ayam dan terdapat eksudat berbuih pada ayam. pada kasus yang lebih parah ayam mengalami kekurusan dan kekurangan cairan serta nanah yang keluar dari hidung.
- Pengobatan
pemberian baytrit sekitar 10 % peroral dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit ini,selain itu juga mycomas dengan dosis 0,5 ml/L air minum. Pemberian obat ini dicampurkan dengan air minum Pencegahan Untuk membeli ayam baik induk,penjantan maupun anak ayam harus benar benar terbebas dari penyakit CDR. menjaga kebersihan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan ayam. Penyakit ini juga harus diwaspadai jika anda ingin memelihara ayam karena jika anda teledor maka hewan peliharaan anda lama – kelamaan akan punah dimakan oleh penyakit yang ada.
3. Penyakit Infectious Laryngotracheitis (ILT)
Penyakit ILT atau Infectius Laryngotracheitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes yang menginfeksi pada saluran pernafasan yang mempunyai ciri yaitu kesulitan bernafas dan terkadang juga sering menjulurkan leher. Masa hidup dari penyakit ini dalam saluran pernapasan adalah 8 sampai 10 hari pada leleran,70 hari di dalam karkas dan juga lebih dari 80 hari pada eksudat, penyakit ini berlangsung selama 2-6 minggu didalam flok Penularan jenis virus ini melalui pernafasan baik itu udara maupun kontak langsung dengan ayam yang berpenyakitan. Masa waktu yang diperlukan untuk proses pertumbuhannya sekitar 6-12 hari. Kejadian ini dapat dikarenakan lalu lintas unggas,pekerja,alat kandang dan kondisi kondisi lain yang memungkinkan terjadinya penyebaran.
- Gejala Klinis
Angka kematiannya sekitar 50 % , gejala lainnya adalah sesak nafas ( pneumonia / bronkhopneumonia) dan juga rinitas atau bahasa familiarnya adalah peradangan atau iritasi pada bagian hidung.
Sebagai Diagnosa untuk penyakit ini dicirikan gejala klinis dan ditemukannya pada trachea yaitu adanya darah, makus,eksudat kaseosa . mikroskopik dapat ditandai dengan desqumative dan juga nekrotic tracheitis. Diagnosa ini diperkuat dengan adanya inclusion body intramuclear yang terdapat pada epitel trachea, pemindahan dan pengidentifikasian virus dapat secara lebih spesifik dengan chicken embryo dan juga kultur jaringan atau dengan juga inokulasi pada sinus intraorbital untuk mengetahui imunitas.
Diferensial diagnosa :
- Infectious bronchitis
- Newcastle disease
- MycoplasmosisAvian coryza
Pencegahan :
- Meminimalisir kotoran dan debu.
- Penggunaan mild expectorants.
- Vaksinasi baik secara eye drop, spray maupun lewat air minum.
Memeliharam tidaklah mudah, terutama jika dilihat dari macam – macam penyakit yang sering terjadi pada ayam. Ayam yang di pelihara memang membutuhkan beberapa alat dan obat khusus agar hewan peliharaan jika mengalami sakit langsung bisa di atasi. Selain itu juga membutuhkan Vitamin ayam.
3. Penyakit Telelo
Tetelo atau Newcastle Disease(ND) ini merupakan istilah dari samper ayam ataupun pes cekak. Penyakit yang disebabkan oleh virus paramyxo merupakan infeksi paling viral yang dapat menyebabkan gangguan pada saraf pernafasan.Penyakit ini dikualifikasikan menjadi :
- Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau biasa disebut dengan tipe Velogenik . Tipe ini dapat menyebabkan kematian yang paling tinggi yaitu 100 % .
- Tipe yang Sedang ataupun ringan . Gejala yang tampak pada pada tipe ini yaitu gangguan pernapasan dan juga saraf.
- Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang paling rendah sehingga sama sekali tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat mempengaruhi produksi dari telur ayamnya tersendiri. Gejala yang paling nampak sendiri dari tipe ini adalah gangguan pernapasan.
Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai penyakit dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan. Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
- Excessive mucous di trakea.
- gangguan pernafasan ditandai dengan bersin lalu batuk serta mendengkur ketika bernapas
- Ayam Lesu.
- Napsu makan menurun.
- Produksi telur menurun.
- Ayam tersebut terkena diare dengan ciri ciri kotoran yang agak kehijauan bahkan juga bisa berdarah
- Dari mulai Kepala dan juga jenggernya berwarna kebiruan, selain itu kornea matanya terlihat keruh, sayap ayam pun ikut turun , otot tubuhnya gemetar sehingga menyebabkan kelumpuhan serta gangguan saraf
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
- Ayam yang terkena penyakit ini harus diasingkan karena dianggap berbahaya tetapi jika sudah mencapai stadium yang berbahaya maka ayam harus segera dimusnahkan.
- Pemberian vaksin digunakan untuk memperoleh kekebalan, Pemberian vaksin dilakukan deengan memberikan tetes mata pada hari ke 2 tertularnya penyakit. sedangkan pemberian vaksin selanjutnya dilakukan dengan suntikan di intramuskuler otot dada
- Seorang pakar di bidang kehewanan menyarankan dalam pemberian vaksin dilakukan dengan pola 444 maksudnya disini yaitu 444 artinya 4 hari 4 minggu dan juga 4 bulan begitu juga seterusnya. sehingga dapat dilakukan 4 bulan sekali. Pola ini boleh di ikuti ataupun tidak sesuai dengan kebutuhan atau efektifnya waktu yang dapat dilakukan oleh petugas ayam.
sebagai bentuk pencegahan dari penyakit ini adalah memelihara kebersigan kandang dan sekitarnya. kandang harus benar benar mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk menghindari banyaknya jamur yang menempel dikandang ayam.
2. Penyakit Ngorok Atau Chronic Respiratory Disease ( CDR )
Penyakit biasa juga di sebut juga dengan Chronic Respiratory Disease ( CDR ) atau Mikoplamosis atau Sinusitis atau Air Sac.Penyakit Cronic Respiratory Disease di sebabkan oleh Bakteri Microplasma Galisepticum. Penyerangan penyakit ini biasanya menyerang ayam pada usia 4 s/d 9 minggu ditularkan melalui kontak mata secara langsung, peralatan kandang, makanan minuman serta telur ayam yang terinfeksi.
- Cara Penularan
Penularan jenis ayam ini terdapat 2 jenis yaitu secara vertikal maupun secara horizontal . contoh secara vertikal adalah penularan dari induk kepada anaknya sedangkan horizontal penularannya seperti ayam yang sakit ke pada ayam yang sehat. Penularan ini tidak terlalu berbahaya karena tidak langsung dapat melalui kontak mata dengan tempat peralatan,wadah,hewan ataupun petugas yang membersihkan kandang.
- Gejala Klinis
Ayam lebih senang menggeleng gelengkan kepal, mendengkur basar serta adanya leleran hidung pada ayam dan terdapat eksudat berbuih pada ayam. pada kasus yang lebih parah ayam mengalami kekurusan dan kekurangan cairan serta nanah yang keluar dari hidung.
- Pengobatan
pemberian baytrit sekitar 10 % peroral dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit ini,selain itu juga mycomas dengan dosis 0,5 ml/L air minum. Pemberian obat ini dicampurkan dengan air minum Pencegahan Untuk membeli ayam baik induk,penjantan maupun anak ayam harus benar benar terbebas dari penyakit CDR. menjaga kebersihan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan ayam. Penyakit ini juga harus diwaspadai jika anda ingin memelihara ayam karena jika anda teledor maka hewan peliharaan anda lama – kelamaan akan punah dimakan oleh penyakit yang ada.
3. Penyakit Infectious Laryngotracheitis (ILT)
Penyakit ILT atau Infectius Laryngotracheitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes yang menginfeksi pada saluran pernafasan yang mempunyai ciri yaitu kesulitan bernafas dan terkadang juga sering menjulurkan leher. Masa hidup dari penyakit ini dalam saluran pernapasan adalah 8 sampai 10 hari pada leleran,70 hari di dalam karkas dan juga lebih dari 80 hari pada eksudat, penyakit ini berlangsung selama 2-6 minggu didalam flok Penularan jenis virus ini melalui pernafasan baik itu udara maupun kontak langsung dengan ayam yang berpenyakitan. Masa waktu yang diperlukan untuk proses pertumbuhannya sekitar 6-12 hari. Kejadian ini dapat dikarenakan lalu lintas unggas,pekerja,alat kandang dan kondisi kondisi lain yang memungkinkan terjadinya penyebaran.
- Gejala Klinis
Angka kematiannya sekitar 50 % , gejala lainnya adalah sesak nafas ( pneumonia / bronkhopneumonia) dan juga rinitas atau bahasa familiarnya adalah peradangan atau iritasi pada bagian hidung.
Sebagai Diagnosa untuk penyakit ini dicirikan gejala klinis dan ditemukannya pada trachea yaitu adanya darah, makus,eksudat kaseosa . mikroskopik dapat ditandai dengan desqumative dan juga nekrotic tracheitis. Diagnosa ini diperkuat dengan adanya inclusion body intramuclear yang terdapat pada epitel trachea, pemindahan dan pengidentifikasian virus dapat secara lebih spesifik dengan chicken embryo dan juga kultur jaringan atau dengan juga inokulasi pada sinus intraorbital untuk mengetahui imunitas.
Diferensial diagnosa :
- Infectious bronchitis
- Newcastle disease
- MycoplasmosisAvian coryza
Pencegahan :
- Meminimalisir kotoran dan debu.
- Penggunaan mild expectorants.
- Vaksinasi baik secara eye drop, spray maupun lewat air minum.
Memeliharam tidaklah mudah, terutama jika dilihat dari macam – macam penyakit yang sering terjadi pada ayam. Ayam yang di pelihara memang membutuhkan beberapa alat dan obat khusus agar hewan peliharaan jika mengalami sakit langsung bisa di atasi. Selain itu juga membutuhkan Vitamin ayam.
3. Penyakit Telelo
Tetelo atau Newcastle Disease(ND) ini merupakan istilah dari samper ayam ataupun pes cekak. Penyakit yang disebabkan oleh virus paramyxo merupakan infeksi paling viral yang dapat menyebabkan gangguan pada saraf pernafasan.Penyakit ini dikualifikasikan menjadi :
- Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau biasa disebut dengan tipe Velogenik . Tipe ini dapat menyebabkan kematian yang paling tinggi yaitu 100 % .
- Tipe yang Sedang ataupun ringan . Gejala yang tampak pada pada tipe ini yaitu gangguan pernapasan dan juga saraf.
- Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang paling rendah sehingga sama sekali tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat mempengaruhi produksi dari telur ayamnya tersendiri. Gejala yang paling nampak sendiri dari tipe ini adalah gangguan pernapasan.
Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai penyakit dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan. Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
- Excessive mucous di trakea.
- gangguan pernafasan ditandai dengan bersin lalu batuk serta mendengkur ketika bernapas
- Ayam Lesu.
- Napsu makan menurun.
- Produksi telur menurun.
- Ayam tersebut terkena diare dengan ciri ciri kotoran yang agak kehijauan bahkan juga bisa berdarah
- Dari mulai Kepala dan juga jenggernya berwarna kebiruan, selain itu kornea matanya terlihat keruh, sayap ayam pun ikut turun , otot tubuhnya gemetar sehingga menyebabkan kelumpuhan serta gangguan saraf
Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
- Ayam yang terkena penyakit ini harus diasingkan karena dianggap berbahaya tetapi jika sudah mencapai stadium yang berbahaya maka ayam harus segera dimusnahkan.
- Pemberian vaksin digunakan untuk memperoleh kekebalan, Pemberian vaksin dilakukan deengan memberikan tetes mata pada hari ke 2 tertularnya penyakit. sedangkan pemberian vaksin selanjutnya dilakukan dengan suntikan di intramuskuler otot dada
- Seorang pakar di bidang kehewanan menyarankan dalam pemberian vaksin dilakukan dengan pola 444 maksudnya disini yaitu 444 artinya 4 hari 4 minggu dan juga 4 bulan begitu juga seterusnya. sehingga dapat dilakukan 4 bulan sekali. Pola ini boleh di ikuti ataupun tidak sesuai dengan kebutuhan atau efektifnya waktu yang dapat dilakukan oleh petugas ayam.
sebagai bentuk pencegahan dari penyakit ini adalah memelihara kebersigan kandang dan sekitarnya. kandang harus benar benar mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk menghindari banyaknya jamur yang menempel dikandang ayam.
Lokasi dan Ukuran Untuk Kandang
Pemilihan Lokasi ini sangat menentukan untuk kesehatan ayam tersebut,pemilihan lokasi yang akan di gunakan untuk memelihara ayam antara lain :
- Lokasi kandang ayam
- Lokasi kandang ayam harus betul betul menghadap kearah matahari,hal ini dikarenakan untuk memberikan sedikit kecerahan yang sehat dipagi hari kepada ayam.
- Lokasi jangan terlalu dekat dengan rumah rumah, hal ini dikarenakan untuk menjaga kebersihan rumah,kesehatan anggota keluarga dari wabah yang ditimbulkan oleh ayam tersebut.
- Memiliki ventilasi yang cukup untuk ayam menghirup udara dari luar karena udara itu penting tetapi jangan sampai ventilasinya terlalu besar karena akan membahayakan ayam jika ada tikus masuk kedalam kandang ayam.
- Ditempatkan pada tempat yang kering hal ini ditujukan untuk menjaga kesehatan dan juga kebersihan dari ayam tersebut.
- Ukuran kandang ayam juga harus di sesuaikan dengan banyaknya ayam tersebut jangan sampai menimbulkan kedesakan satu sama lain.
- Alas untuk kandang ayam (litter= alat sampah) harus terbuat dari serat kayu yang selau kering sehingga terhindar dari adanya jamur yang menempel pada alas tersebut.
- Jauhkan atau pisahkan ayam yang memiliki penyakit dengan yang masih sehat, jagalah kebersihan dari ayam tersebut.
- Cucilah kandang ayam dan juga peralatan nya secara teratur. hal ini sebagai bentuk dari usaha Biosecurity atau biasa disebut sebagai usaha pencegahan dari suatu penyakit yang menyerang dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan juga tidak membahayakan ayam tersebut.
Banyak sekali pilihan untuk desinfektan / obat untuk membunuh kuman atau penyakit lainnya. Untuk ukuran kandang ayam sendiri harus pas dalam arti di sini ideal ( tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil) . sebagai anjuran ukuran kandang ayam sekitar 4 s/d 8 m dan panjangnya tidak lebih dari 70 m. Yang perlu diperhatikan adalah daya tampung atau isi dari kandang ayam tersebut. Untuk 1 m paling baik di isi oleh 45 s/d 55 ekor ayam dari yang kecil sampai dengan umur 2 minggu. bentuk kandang ayam yang paling di anjurkan yaitu berbentuk postal atau jika belum tahu bentuk postal itu bentuknya seperti rumah selain itu lantainya juga dilapisi oleh litter yang merupakan campuran dari sekam lalu di campur serbuk gergaji dan juga ditambahkan kapur yang tebalnya kurang lebih 15 cm. Model atapnya terdiri dari dua sisi dan harus adanya ventilasi untuk keluar masuknya udara untuk ayam bernafas. (Baca juga : Ikan Pari)
- Lokasi kandang ayam harus betul betul menghadap kearah matahari,hal ini dikarenakan untuk memberikan sedikit kecerahan yang sehat dipagi hari kepada ayam.
- Lokasi jangan terlalu dekat dengan rumah rumah, hal ini dikarenakan untuk menjaga kebersihan rumah,kesehatan anggota keluarga dari wabah yang ditimbulkan oleh ayam tersebut.
Pola Makan Ayam
Sebelum kita berhasil untuk memelihara ayam maka kita terlebih dahulu mulai dari bibit ayamnya karena bibit ini memiliki kontribusi sebesar 30 % dalam kesuksesan memelihara ayam.Bibit ayam harus terpelihara dengan baik karena ini merupakan cikal bakal dari tumbuhnya ayam dewasa yang baik jika dalam pemeliharaan bibit ayam ini baik dijaga terus mulai dari kesehatannya maupun pola makannya maka akan menumbuhkan ayam yang unggul yang baik dan juga sehat.Berikut adalah untuk menentukan pola makan yang baik pada ayam : Telah kita ketahui bersama pakan ayam sangat menentukan kesehatan dari ayam tersebut,biasanya ayam yang sering sekali kita lihat yang tidak terpelihara memiliki pola pakan yang sangat buruk apa saja yang dilihatnya iya makan termasuk makanan yang tertempel dengan kotoran. Bahan pakan yang bisa diberikan untuk kelangsungan hidup ayam diantaranya yaitu : roti,konsentrat,dedak,jagung dan makan lainnya.Yang paling terpenting dalam memelihara pakan ayam kita harus tetap memperhatikan nutrisi yang masuk kedalam tubuh ayam tersebut.\ dengan kadar protein kasar(PK) sebesar 12 % dan energy untuk tubuhnya atau Energy Metabolisme(EM) yaitu sebesar 2500 Kkal/kg. Jumlah Pakan ini harus sekali disesuaikan dengan tingkatan umurnya
- 7 gram/ hari sampai dengan umur 1 Minggu.
- 19 gram/hari sampai dengan umur 2 Minggu
- 34 gram/hari sampai dengan umur 3 Minggu
- 47 gram/hari sampai dengan umur 4 Minggu
- 58 gram/hari sampai dengan umur 5 Minggu
- 66 gram/hari sampai dengan umur 6 Minggu
- 72 gram/hari sampai dengan umur 7 Minggu
- 74 gram/hari sampai dengan umur 8 Minggu
Setiap minggunya memiliki perbedaan atau memiliki kenaikan yang bisa sampai 2 kali lipat atau 3 kali lipat pada minggu – minggu pertama. Hal ini untuk menyongsong pertumbuhan yang maksimal dalam memelihara ayam karena bibit ayam ini memiliki metabolism yang sedikit sedangkan untuk airnya diberikan secara tidak terbatas pada tahap awal awal dalam pemeliharaan hewan tersebut yang kemudian dicampurkan ddengan vitamin & juga antibiotic.
Manajemen Pemeliharaan
Manajemen atau kata lainnya adalah mengatur ,dalam hal ini mengatur pemeliharaan ayam dilakukan untuk menjaga kestabilan dari ayam tersebut. System manajemen yang paling banyak digunakan orang ada 3 macamnya yaitu:
- Tradisional atau dalam bahasa inggrisnya disebut sebagai ektensif yaitu dengan cara ayam diumbar artinya ayam ini dibiarkan untuk mencari makanan sendiri yang ada disekitarnya hal ini sangat tidak dianjurkan karena ayam akan memakan jenis makanan apa saja yang belum tentu tau juga tentang kesehatannya.
- Semi Intensif yaitu dibuatkannya kandang untuk ayam bertempat tinggal dalam arti di sini ayam memiliki kandang yang berpagar dan juga adanya control ayam yang baik berupa pakannya maupun kesehatannya tetapi tidak ketat.
- Intensif artinya sering yaitu ayam dikontrol dan diberi pakan juga kesehatannya diperhatikan dengan sangat ketat hal ini seperti ayam ras.Model ini sangat dianjurkan karena dari tingkat pakan & kesehatannya terkontrol dengan sangat baik.
Cara Pencegahan Dalam Pemeliharaan Ayam
ita sebagai Pemelihara ayam tentu ingin agar ayam yang kita pelihara tidak memiliki kekurangan atau keburukan dalam proses memeliharanya. Untuk itu dilakukannya pencegahan dalam memelihara ayam sebagai berikut :
- Menaruh abu
Apabila kita dapati kandang ayam penuh dengan kotoran hal yang harus kita lakukan adalah menaruhkan abu ( sisa dari pembakaran kayu ) untuk menutupi kotoran yang ada dikandang ayam tersebut hal ini dilakukan untuk menghindari virus atau bakteri berkembang biak didalam kandang ayam lalu setelah itu tutupi dengan kulit padi untuk menghindari ayam memakan bekas kotorannya.
- Ventilasi
Selalu memperhatikan kandang ayam seperti ventilasinya hal ini digunakan sebgai jalan masuk keluarnya udara jangan sampai membuat kandang dengan ventilasi sedikit dan redup ( tidak ada cahaya ) hal ini menyebabkan ayam nantinya kekurangan nafsu makan dan juga kesehatannya sedikit terganggu.
- Air
Mengganti air yang ada didalam kandang sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan ayam. Mengganti airnya sehari 2 kali.hal ini bisa mencegah penyakit terutama bagian pernapasan karena ayam akan mencelupkan paruhnya sampe dalam.
- Pengisolasian
Pisahkan atau isolasikan ayam yang sakit dari ayam ayam yang sehat. Pengisolasian ini bisa untuk memutus mata rantai penyakit. Sering sering lah memeriksa kandang ayam dan memeriksa kondisi ayamnya juga sebagai bentuk pencegahan dalam menangani penyakit pada ayam. Kubur ayam yang mati,cari tempat atau lahan yang siap digunakan untuk mengubur ayam yang mati. Jangan bakar ayam yang mati atau membuangnya begitu saja hal ini dapat menimbulkan penyakit yang dibawa oleh udara yang dapat menularkannya kepada siapa saja yang menghirupnya. Pisahkan tempat untuk ayam yang bertengger maupun bertelur untuk sedikit meminimalisir penyakit yang dibawa ketika ayam sedang bertelur bukan hanya penyakit,kandang ayam juga tempat bersarangnya nyamuk. Untuk menghindari itu semua semprotkan deinfektan atau air daun sirih.
- Kebersihan
Bersihkan kandang setiap hari untuk mencegah datangnya penyakit . Semprotkan juga air disekitar kandang untuk mengurangi panas yang berlebihan.Sebelum memberikan pakan bersihkan terlebih dahulu tempat pakan tersebut untuk menjaga kesehatan ayam & berilah pakan yang baru untuk menghindari adanya hewan parasite yang ada didalam pakan tersebut. Sifatnya ayam adalah mengais hal ini dapat menyebabkan kotoran ataupun penyakit menempel di kaki ayam sehingga menimbulkan bubul ayam untuk itu sebagai langkah pencegahan nya yaitu dengan menyemprotkan kaki ayam dengan air garam.
jhas8m s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar