Rabu, 14 Maret 2018

Mengatasi Masalah Jamur pada Lele

Pada segment pembenihan, kita biasa mendapati terdapat bintik-bintik putih pada sekujur tubuh lele, maka kita harus waspada karena bintik putih ini akan menyebabkan lendir pada kulit lele hilang serta akan mengakibatkan kulit lele menjadi melepuh. 
Artikel, Herbal, Kendala/Penyakit, Management Air, Panduan, Pemasaran, Pembenihan, Probiotik, Tips dan Trik,
Image: alamtani
Hal ini akan berakibat fatal pada lele bahkan menyebabkan kematian. Untuk mencegahnya kita bisa melakukan hal berikut:
  • Lakukan Perawatan air secara rutin/intensif.
  • Pelihara air kolam tambahkan dengan menggunakan probiotik atau herbal.
  • Segera ganti air kolam bila kualitas air sudah mulai jelek
  • Dalam pemberian pakan usahakan diseduh terlebih dahulu menggunakan air hangat serta dicampur dengan probiotic dan cacing lalu di fermentasikan.

Bila lele kita budidaya sudah terlanjur terserang oleh penyakit ini maka kita dapat meramu obat herbal seperti berikut: 
Bahan:
  • Siapkan 2 biji Bawang Putih,
  • 10 Lembar Daun Sirih,
  • 1/4 kg Kunir,
  • dan 10 lembar Daun Pepaya.
  • Bila tidak ada daun pepaya kita bisa menggunakan daun jambu biji atau daun kipahit.

Cara membuat dan menggunakannya
Haluskan semua di atas (bisa di blender). 
Rebus bahan-bahan diatas dengan menggunakan 2 liter air bersih lalu biarkan sampai dingin. 
Untuk penggunaannya kita dapat langsung menyiramkannya ke dalam kolam lele dengan dosis 1 gelas per hari (harus lakukan sampai ikan benar-benar sembuh). Tapi perlu diperhatian bahwa lele yang sudah terserang penyakit ini walaupun dapat diobati namun tetap saja akan ada yang mati. 


MENYIASATI PAKAN LELE 
Hal ini di perparah dengan naiknya harga BBM. Hal ini tentu saja membuat kalangan petani ikan, terutama lele yang menggunakan pelet sedikit mengelus dada. apalagi harga konsumsi lele yang merosot dan tidak dapat memenuhi target penghasilan yang diharapkan.

Sebagian besar petani/peternak lele beralih menggunakan pakan alternatif, dari mulai roti bs, sosis bs, ayam tiren, usus, dll. Hal ini tentu menjadi solusi bagi petani ditengah mahalnya harga pelet di tingkat petani/peternak. Namun terselip sedikit persoalan yang kadang jarang disadari saat menggunakan pakan alternatif, terutama bagi yang sebelumnya menggunakan pakan pelet. 

Banyak diantara petani lele yang menggunakan pakan alternatif yang kurang memperhitungkan kandungan nutrisi dari pakan alternatif yang digunakan. kebanyakan menggunakannya hanya untuk menekan biaya produksi (istilahnya ASAL GEDE DAN UNTUNG). Akibatnya tentu akan mengakibatkan masalah lain saat budidaya, misal air cerpat bau, pertumbuhan yang kurang merata, timbulnya berbagai macam penyakit, dll.

Nah dalam menggunakan pakan alernatif, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan, agar keuntungan yang diharapkan benar-benar terwujud, berikut analisis saya (pendapat saya pribadi).
  1. Perhatikan komponen bahan baku dari pakan alternatif.
    Penggunaan pakan alternatif harus jeli dalam memilih pakan apa yang akan kita berikan. hal ini ditunjang dengan pengetahuan kita memilih pakan alternatif dengan bahan baku yang tepat. misalnya, ayam tiren bahan dasarnya daging kemungkinan protein dan lemak lebih tinggi dibanding yang lain (misal, karbohidrat, dll). Roti bs, bahan dasarnya terigu, jadi kemungkinan kandungan karbohidratnya lebih tinggi, dst.

    Nah dengan mengetahui hal ini, maka kita akan tau kapan memberikan pakan alternatif a, kapan memberikan pakan alternatif b, dll. jadi istilahnya "Gak Asal Ngasih Pakan"
  2. Perhatikan Ketersediaannya
    Budidaya lele (pembesaran) berlangsung kurang lebih antara 2-4 bulan per siklus. tergantung taknik dan pakan yang digunakan. nah apakan pakan alternatif yang anda gunakan dapat tersedia untuk waktu tersebut? usahakan pilih yang selalu tersedia (tidak musiman)
  3. Perhatikan Harga pakan alternatif anda
    Ini penting, harga pakan alternatif sebaiknya harus sangat diperhitungkan. hal ini agar tidak menjadi bumerang bagi kita. istilahnya mau untung malah buntung. Kenapa? karena kandungan nutrisinya beda, proposrinya beda, dll. Harap ingat, pelet dihargai dalam bentuk kering. jadi gunakan standar itu dalam menilai harga pakan alternatif

    Misal ayam tiren, 1 kilogram ayam tiren, jika di hancurkan dan dibuat tepung akan menjadi berapa kilogram? (saya belum meneliti secara khusus konversi ayam tiren, tapi beberapa teman sudah melakukannya, misal pa Edi Jalasena). misal 1 kg tiren jadi 200 gram tepung ayam. nah berarti untuk mendapat 1 kg pakan tiren kering kita membutuhkan 5kg ayam tiren. nah kalo kita beli ayam tiren seharga 1500, maka untuk mendapatkan 1 kilogram tepung ayam membutuhkan paling tidak 7500.

    Namun hal ini berbeda cerita jika anda mendapatkan pakan alternatif yang GRATIISSSS. atau hanya memberi sekedar uang lelah tentu poin ini tidak jadi masalah
  4. Perhatikan Komponen Pendukung Budidaya anda
    Seperti dikatakan diatas, penggunaan pakan alternatif juga akan menambah residu/sampah pada kolam. hal ini dikarenakan beberapa komponen pada pakan alternatif tidak dimakan atau tidak sempurna dicernanya. Oleh karena itu, sebelum menggunakan pakan alternatif pastikan kolam anda mudah dibersihkan, mudah ganti air, dll

    selain itu harap perhatikan faktor lingkungan.
  5. Catat dengan baik rincian usaha anda
    hal ini penting untuk mengetahui berapa besar efisiensi yang anda lakukan. Jadi nantiny bisa menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan.
  6. dll
    masih banyak sih tapi dah cape ngetiknya hehe.

Jika anda terpaksa menggunakan pelet seperti saya (karena komponen-komponen diatas tidak memenuhi), maka yang harus difikirkan adalah bagaimana cara meningkatkan nilai jual, selain memikirkan bagaimana menurunkan biaya produksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar