Senin, 20 Maret 2017

jual bibit ayam kampung trenggalek


Metode pembibitan ayam kampung untuk mendapatkan indukan unggulan.
Tingginya permintaan pasar terhadap daging maupun telur ayam kampung masih belum di tanggapi oleh peternak ayam kampung secara serius. 
Untuk dapat memenuhi permintaan pasar,  metode pemeliharaan ayam kampung harus di lakukan perubahan secara besar-besaran untuk dapat menggenjot produksi daging maupun produksi telur ayam kampung.

Dalam usaha peternakan ayam kampung, indukan memegang peranan penting untuk menghasilkan DOC yang berkualitas dengan tingkat pertumbuhan yang cepat. Sementara pada saat ini masih sangat jarang wirausaha peternakan ayam kampung yang melakukan seleksi indukan yang di jadikan parent stok penghasil DOC unggulan.

Dengan melakukan seleksi yang ketat untuk mendapatkan kualitas indukan yang sesuai dengan tujuan dalam pembibitan, membutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam melakukan penyeleksian indukan tersebut.
Karena untuk mendapatkan indukan parent stock yang berkualitas, di butuhkan waktu dan pengamatan yang teliti.

Seperti yang pernah wiraternak bahas pada artikel yang berjudul "Dua Jenis Ayam Kampung Yang Jarang Di ketahui", ayam kampung pada dasarnya memiliki dua jenis,  yaitu ayam kampung dengan karakter penghasil daging, dan ayam kampung yang memiliki karakter penghasil telur.

Seleksi awal untuk mendapatkan indukan parent stock yang sesuai dengan harapan para pelaku wirausaha peternakan, adalah dengan melakukan seleksi tingkat awal yaitu menentukan indukan seperti apa yang akan di jadikan sebagai parent stock pengasil DOC yang akan di kembangkan dalam peternakannya.

Langkah-langkah seleksi indukan yang akan di gunakan sebagai indukan awal dalam rangkaian menemukan indukan, untuk di jadikan parent stock tidak cukup hanya mengawinkan satu ayam kampung pejantan dan ayam kampung betina dengan  tampilan fisik tertentu.

Langkah untuk mendapatkan indukan yang akan di jadikan parent stock, adalah sebuah langkah pembibitan yang bekesinambungan.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat di lakukan untuk mendapatkan indukan parent stok yang akan di jadikan indukan penghasil DOC berkualitas.

Seleksi Indukan Berdasarkan Usia
Usia ayam kampung untuk di jadikan pejantan yang bagus, minimal ayam kampung pejantan tersebut sudah berusia 1 tahun.
Pada usia 1 tahun, organ reproduksi pada ayam jantan sudah matang dan siap untuk mengawini ayam kampung betina, sehingga menghasilkan telur fertil dengan kualitas bagus.
Ayam jantan yang masih muda, cenderung menghasilkan telur fertil dengan daya tetas rendah dan kualitas DOC yang tidak bagus.

Usia betina ayam kampung yang akan di jadikan indukan, usahakan minimal berusia 7 bulan. Sama halnya dengan pejantan ayam kampung, betina ayam kampung pun akan menghasilkan telur tetas yang tidak berkualitas, apabila di jadikan indukan pada usia di bawah 7 atau 6 bulan.

Seleksi Tampilan Fisik Ayam Kampung
Salah satu tampilan fisik yang di jadikan tolok ukur adalah perbedaan ayam kampung antara ayam kampung pedaging dan ayam kampung petelur yang sudah di sebutkan pada artikel "Dua jenis ayam kampung yang  jarang di ketahui"

Apabila tujuan pembibitan kita untuk mendapatkan bibit ayam kampung penghasil daging, tentu ayam kampung yang dipilih untuk di jadikan indukan pada seleksi awal ini merupakan ayam kampung yang memiliki tipe pedaging.

Dan sebaliknya, kalau tujuan pembibitan kita untuk menghasilkan bibit ayam kampung penghasil telur, yang kita lakukan tentu memilih ayam kampung tipe penghasil telur untuk di jadikan bibit ayam kampung pada langkah awal ini.

Seleksi Indukan Berdasarkan Garis Keturunan
Untuk melakukan pembibitan ayam kampung yang akan di jadikan indukan utama penghasil DOC nantinya, usahakan pejantan ayam kampung dan betina ayam kampung tersebut tidak memiliki garis keturunan atau garis kekerabatan yang dekat.

Semakin dekatnya garis keturunan, akan menghasilkan DOC yang tidak berkualitas, dengan tingkat pertumbuhan lambat, produksi telur rendah.
Kita dapat melihat ayam dewasa yang merupakan hasil kesalahan dari pembibitan ini. Dimana ayam tidak tumbuh optimal, dengan tubuh kuntet.

Untuk mengantisipasi adanya kedekatan kekerabatan ini, wiraternak melakukan antisipasi dengan membeli pejantan ayam kampung berbeda daerah dengan betina ayam kampung.
Secara logika, semakin jauh daerah maka akan semakin kecil kemungkinan adanya kekerabatan dalam ayam kampung yang akan kita jadikan indukan.

Seleksi Indukan Berdasarkan Kesehatan
Ada beberapa penyakit yang dapat menular melalui telur tetas, seperti penyakit berak kapur.
Ayam yang menderita berak kapur akan sangat efektif untuk menjadi media penyebaran penyakit ini.

Untuk mengantisipasi adanya penyakit pada ayam kampung baik betina maupun pejantan yang akan di jadikan indukan pada langkah awal pembibitan ini, kita dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·                     Kloaka: Usahakan hanya menggunakan ayam kampung dengan kloaka yang bersih, tidak ada lendir apalagi ada bercak putih. Bercak putih pada bulu sekitar kloaka, biasanya merupakan gejala bahwa ayam tersebut menderita berak kapur.
·                     Mata: Tidak terdapat pembengkakan atau radang pada mata. Radang pada mata banyak sekali yang menjadi penyebab, tetapi yang paling di kawatirkan adalah ayam tersebut menderita coryza. 
·                     Suara/Nafas: Dekatkan tubuh ayam ke telinga kita, kalau kita tidak terdengar suara ngorok, atau seperti nafas yang sesak, maka ayam tersebut layak untuk di gunakan sebagai calon indukan.
·                     Tidak terdapat cacat: Cacat pada tubuh ayam akan menyebabkan ayam tersebut sulit melakukan perkawinan. Cacat dapat juga terjadi karena adanya perkawinan sedarah.
·                     Bulu bersih dan mengkilap: Bulu bersih dan mengkilap merupakan sebuah indikasi bahwa ayam tersebut mempunyai kesehatan kulit yang bagus.
Jangan hanya karena mendapat penawaran harga murah, kemudian kita membeli ayam yang tidak sehat untuk di jadikan indukan dengan berpikir bahwa ayam tersebut dapat di sembuhkan.
Yang harus kita pikirkan bukan mengenai kesembuhan ayam tersebut, tapi kita harus memikirkan waktu yang di gunakan untuk menyembuhkan ayam yang menderita penyakit.

Perhatikan Nutrisi Makanan
Nutrisi makanan adalah salah satu hal penting yang memberikan pengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan performa produksi ayam kampung.
Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam membangun pembibitan ayam kampung penghasil DOC ini, kita harus memperhatikan kualitas nutrisi yang terkandung di dalam makanan.

Sehingga kita bisa lebih mudah mengetahui, indukan mana  yang memberikan performa terbaik dalam produksi nya.
Di dapatkannya DOC dengan kualitas bagus, tidak hanya karena faktor genetis, faktor nutrisi juga memegang peranan penting dalam produksi ayam kampung,  mulai dari pembentukan telur sampai menetasnya telur.

Seleksi Telur Tetas
Setelah kita menemukan pejantan dan betina yang sesuai dengan spesifikasi yang kita butuhkan, kemudian sepasang ayam kampung tersebut kita kawinkan.
Biasanya 3 hari setelah perkawinan, betina ayam kampung sudah dapat menghasilkan telur tetas fertil.

Telur tetas ini kemudian kita kumpulkan dan kita lakukan seleksi.
Usahakan telur yang di tetaskan untuk mendapatkan indukan yang berkualitas adalah telur tetas dengan memiliki bentuk oval, kulit telur bersih dari kotoran, telur tidak retak.

Telur tetas dengan bentuk yang tidak normal sebaiknya jangan di ditetaskan, karena dengan bentuk tidak normal jarang sekali menetas.

Seleksi Berdasarkan Percepatan Pertumbuhan
Tidak semua DOC  ayam kampung yang di hasilkan dari indukan penghasil telur tetas, akan memiliki pertumbuhan yang sama.
Walaupun DOC tersebut berasal dari satu indukan yang sama.

Oleh karena itu untuk melakukan pembibitan ayam kampung dengan kualitas bagus, di lakukan seleksi semenjak dari indukan, telur tetas dan DOC.

Setelah DOC di pelihara beberapa bulan, kita akan dapat melihat beberapa anak ayam yang memiliki pertumbuhan lebih cepat di banding yang lainnya.
Anak ayam yang memiliki pertumbuhan lebih cepat ini kemudian kita ambil dan kita timbang beratnya.

Anak ayam yang mempunyai pertumbuhan dan bobot yang bagus, anak ayam ini lah yang akan kita jadikan indukan selanjutnya.

Perkawinan Keturunan Pertama
Untuk mendapatkan keturunan pertama atau F1, anak ayam yang di hasilkan dari penetasan periode pertama ini kemudian kita silangkan dengan anak ayam pada periode pertama yang sudah terseleksi dari indukan lain.

Untuk pembahasan persilangan ayam kampung untuk mendapatkan indukan berkualitas ini, akan di bahas pada artikel selanjut nya yang berjudul:
"Metode Penyilangan Ayam Kampung Untuk Mendapatkan Parent Stock Berkualitas"

Yang kita bahas dalam artikel ini adalah pembibitan ayam kampung unggul dengan galur murni. 
Jadi persilangan yang di lakukan tetap menggunakan ayam kampung sebagai grand parent stock. Karena tujuan dari penulisan artikel ini adalah menemukan ayam kampung unggulan galur murni.
Sebagai peternak ayam kampung, ini adalah sebuah tantangan yang menarik untuk di lakukan.

Untuk mendapatkan ayam kampung pedaging, ada beberapa peternak yang menyilangkan  pejantan ayam kampung dan betina ayam petelur. 
Dimana pertumbuhan anak ayam dari hasil persilangan ini, lebih cepat di bandingkan dengan pertumbuhan ayam kampung yang tidak terseleksi.
Akan tetapi galur yang di hasilkan tentu bukan galur ayam kampung murni.

Jenis Dan Keistimewaan Dari Ayam Buras


1. Ayam Kampung
Ayam Kampung merupakan salah satu jenis ayam buras paling populer di Indonesia. Ayam ini dipelihara untuk diambil daging dan telurnya. Ayam kampung dipercaya berasal dari domestikasi ayam hutan oleh petani lokal. Namun ada juga yang menyebutkan ayam kampung di Indonesia berasal dari hasil domestikasi dari Cina.
Pertumbuhan ayam kampung relatif lambat. Ayam berumur 2 bulan besarnya masih sebesar kepalan tangan orang dewasa. Dan, baru siap dikonsumsi setelah lewat dari 8 bulan bahkan ada yang lebih dari 12 bulan. Dari segi produktivitas telurnya pun demikian, ayam ini baru bisa bertelur setelah berumur lebih dari 6 bulan. Produktivitas paling banyak 115 butir telur setiap tahun.
2. Ayam Arab
Ayam Arab memiliki beberapa versi tentang asal-usulnya. Ada yang menyebutkan berasal dari jazirah arab yang dibawa oleh TKI dan dikembangkan di Malang. Tapi ada juga yang mengatakan ayam arab ini bukan berasal dari arab, melainkan ayam kampung dari Belgia. Terlepas dari asal-usulnya ayam ini disebut ayam arab karena bulu di bagian kepala hingga ke leher berwarna putih seperti kerudung “Pak Haji”. Oleh karena itu, ayam ini disebut ayam arab.
Dari penampakan fisik, ukuran ayam arab lebih kecil dibanding ayam kampung lokal. Namun kemampuan bertelurnya cukup menjanjikan yakni sekitar 225 butir per tahun. Ayam arab juga tidak punya naluri mengeram sekuat ayam kampung. Sehingga cocok dikembangkan untuk usaha ternak.
3. Ayam Kedu
Ayam Kedu merupakan ayam buras yang berasal dari Kersidenan Kedu, Jawa Tengah. Ayam ini telah dikembangkan sejak jaman kolonial. Konon ayam kedu merupakan hasil silangan antara ayam “dorking” yang di bawa Gubernur Jenderal Raffless dengan ayam lokal dari daerah dieng. Ayam kedu memiliki bentuk yang khas, terdiri dari kedu hitam, kedu putih dan kedu campuran.
Ayam Kedu dipelihara untuk diambil daging dan telurnya. Namun karena bentuknya yang khas banyak juga dijadikan sebagai hewan hobi. Terutama kedu hitam, yang lebih mirip ayam cemani. Seperti ayam kampung, produktivitas ayam kedu relatif lambat. Ukuran rata-rata ayam kedu dewasa sekitar 1,5–2 kg. Namun ayam kedu jantan bisa mencapai berat 4 kg, sedangkan betina 3kg. Kemampuan bertelur ayam kedua betina sekitar 25 butir per periode bertelur.
4. Ayam Pelung
Ayam Pelung merupakan ayam buras lokal asal Cianjur, Jawa Barat. Dibanding jenis ayam buras lain, ayam ini memiliki pertumbuhan yang relatif cepat. Ukuran ayam pelung jantan dewasa bisa mencapai 5–6 kg dengan tinggi 40–50 cm.
Ayam Pelung dipelihara untuk tujuan hobi. Suara khas kokokannya yang panjang dan berirama banyak disukai orang. Suara kokokan ayam pelung sering dijadikan ajang kontes berkokok. Tidak heran bila jenis ayam ini memiliki harga yang tinggi.
5. Ayam Bangkok
Ayam Bangkok merupakan jenis ayam petarung, dipelihara sebagai hobi. Konon ayam ini berasal dari Cina dan dikembangkan di Thailand untuk kompetisi adu ayam. Dalam bahasa Inggris ayam ini dikenal dengan nama “fighting cock” sedangkan di Thailand sendiri disebut ayam “thai”. Di Indonesia ayam ini dikenal dengan nama ayam bangkok.
Ayam Bangkok jantan memiliki tubuh yang tegap, dadanya tegak dengan tulang dada jantan. Karena dipelihara sebagai hobi harga ayam bangkok cukup tinggi. Terutama ayam bangkok jantan yang digunakan sebagai ayam aduan. Sedangkan ayam bangkok betina dipilih karena keunggulan rasnya.
shg6 h

Tidak ada komentar:

Posting Komentar