Jumat, 03 Maret 2017

METODE PANEN BROILER JELEK TETAP UNTUNG



Tidak ada feed supplement atau feed aditif yang merupakan produk ajaib hingga peternak selalu untung kalau pakai produk tersebut….ndak ada itu…..semua ada prosesnya dan factor skil peternak akan ilmu budidaya ndak bisa di kesampingkan, nek nekat, siap siap kukut dalam 1-2 periode pemeliharaan.

Pilihan pemeliharaan broiler ada 2 jenis : Mandiri dan Kemitraan. Bagusan yang mana ? sama bagusnya, kita bahas nanti sisi positif negative 2 pilihan ini :

Mandiri
 Memilih mandiri maka peternak wajib sudah menguasai lubang pasar hasil ternaknya, bagi yang blang gelap seluk beluk pasar, mendingan ikut kemitraan. Biasanya peternak mandiri di jalankan dalam kapasitas 1-2rb ekor mentog di 3rb ekor populasi. Sebab jika pasar belum dalam genggaman mbuang seribu ekor panen itu sulit banget, kecuali pelaku peternak sekaligus pengepul dan penyuplai broiler ke pasar becek atau sudah janjian bisnis dengan RPH tertentu atau untuk memenuhi segmen pasar terbatas premium semacam supermarket, mall, restoran high branded.

Di luar pasar itu, penetrasi broiler mandiri merensek ke pasar becek apalagi pasar premium…sulit. Maka untuk mengatasi problem itu pelihara broiler dalam jumlah kecil saja di bawah 1.000 ekor, biar tidak ada kesulitan saat waktu panen tiba. Harap di pahami penundaan hari waktu panen sebenarnya itu mengurangi laba yang di raih di samping meningkatnya mortalitas kematian di hari hari akhir menjelang panen……. Dan fluktuasi harga broiler…… yang bisa bikin penyakit jantung kumat setiap saat tanpa permisi.

Peternak mandiri banyak kelonggaran waktu untuk menerapkan formula pakan alternative bikinan sendiri…hal ini wajib ada yang membinbing agar tidak salah arah. JIka sudah di temukan cara ini peternak mandiri akan sangat di untungkan dengana harga pakan murah, sehingga saat gonjang ganjing harga panen peternak masih di untungkan karena efisiensi cost manajemen budidayanya.

Kemitraan
Dalam situasi sekarang ini pemeliharaan broiler populasi >5.000 ekor jalan terbaik adalah ikut kemitraan. Meski sebenarnya model ini pressure ke peternak luar biasa berat, tapi hanya pemeliharaan kemitraan yang bisa dan mampu menjamin hasil panen dengan kemampuan serap pasar terbaik.


Corporate dengan payung hokum yang membawahinya memiliki kekuatan untuk mengendalikan pasar dari hulu hingga hilir, inilah yang di maksut pemerintah dengan istilah terintegrasi, memang dalam waktu singkat bisa memenuhi target pertumbuhan dan perkembangan dengan modal kuat perusahan tapi peternak mandiri tetap menjadi korban derap kemajuan….jadi ikuti saja arah ombak daripada kegulung tsunami.

Sistem kemitraan, peternak tinggal menyediakan kandang dan SDM/tenaga, nanti sapronak di suplay oleh inti mitra dari : DOC, pakan, obat, vaksin, antibiotika, multivitamin, dan panen di ambil inti mitra, kelihatan enak kan ? tapi peternak masih di bebani dengan kebutuhan sekam, listrik, gas yang menjadi tanggungannya. Modal awal peternak untuk pemeliharaan populasi 5.000 ekor harus menyiapkan modal 7 – 8 juta dalam satu putaran periode pemeliharaan, bisa 31 – 35 hari, bahkan ada yang sampai 45 hari.

Cara Meminimalkan Kemungkinan Kerugian Dalam Beternak
1. Cermati kontrak kerja yang di tawarkan, terutama harga panen, untuk saat ini Maret 2017 cari harga kontrak panen 17.000 – 18.000/kg dan perjelas tentang klousul peternak ikut menanggung kerugian tidak ? cermati itu, sekiranya kontrak memberatkan peternak, maka perlu di cari inti mitra yang lain, pilihan sangat banyak, cari info integritas inti mitra ke peternak lain.

2. Tanyakan sapronak apa harus di ambil semua ? apa tidak bisa kita menguranginya ? missal program kesehatan, apa harus di ambil semua ? jika boleh tidak harus ambil semua, pilihannya ambil multi vitamin, antibiotika untuk penyakit yang sering dating saja, vaksin ada yang wajib ambil ada yang tidak, putuskan sendiri. Nilai rupiah yang tidak di ambil ini bisa kita alihkan untuk pengadaan feed aditiv semacam probiotik…….

3. Masukan item dalam perjanjian kontrak, untuk tidak mengundur hari panen, kalau sudah target panen bobot/hari, untuk segera di ambil, populasi 5.000 ekor normal habis dalam 2 hari. Jika di undur maka peternak yang resiko menerima kerugian, apalagi jika dalam harga kontrak, bobot ayam >2kg harga lebih rendah di banding bobot ayam 1,5 – 1,8 kg/ekor, artinya ini harga kontrak menurun, maka peternak wajib menekan inti mitra untuk tepat dalam hari panen, kudu tegas.

Selanjutnya anda tinggal aplikasi treatment “ 3 Organik “ metode Bumi Ternak Klaten, dari awal Chick In hingga  panen tiba, sesimpel itu, jika kurang jelas bisa di konsultasikan gratis. Treatment “ 3 Organik “ khusus untuk konsumen probiotik PTPG2 saja.

Meliputi problem tentang :
1. Brooding/pemanas trik untuk menekan kehilangan panas dalam ruangan hingga irit gas.
2. Tindakan tepat untuk kasus DOC kerdil kaki kering.
3. Antisipasi defisiensi nutrisi pakan, jangan di kira pakan pabrik yang di kirim kualitas premium ya ? meski harganya harga premium….
4. Langkah tepat pencegahan dan antisipasi invasi penyakit ke kandang, sumber penyakit aslinya setiap saat setiap detik mengancam kelangsungan usaha budidaya ternak kita
5. Dll…….
Contoh Panen Jelek Peternak Tidak Rugi
Ini peternakan yang di kelola teman dari Lampung populasi 15.000 ekor, belum menerapkan treatment “ 3 Organik “, panen jelek tapi masih dapat 2.400 - 2600 per ekor, pendapatan kotor 46.400.000 laba bersih 27.000.000 jelek banget kan untuk populasi 15.000 ekor

Broiler populasi 15.000 ekor
DOC silver Comfeed
Pakan Comfeed 710 sak 35.500 kg
Kematian 750 ekor
FCR 1,54
BW bobot rerataan 1,61kg
Hasil panen 23.041kg
Panen mulai usia 28 hari bw rerataan 1,48 – 1,5kg
Panen usia 32 hari bobot rerataan 1,9 – 2,2 kg…waktu panen kelamaan bahaya…..
harga kontrak 15.000 flat menurun…what…flat menurun?!!!! pingin nangis gulung gulung………
Biaya operasional :
gas elpiji 3.360.000
sekam 450 karung 2.250.000
probiotik PTPG2 2.340.000
susu 50kg 550.000
listrik 600.000
SDM ABK 10.000.000
lain lain 300.000
Total biaya operasional 19.400.000
Pendapatan budidaya 39.500.000
penjualan pupuk 700 sak 7.000.000
Total pendapatan 46.000.000 di kurangi biaya operasional 19.400.000
Laba bersih 26.600.000
Laba bersih tanpa penjualan pupuk 19.600.000
Ini benar benar pendapatan minimalis untuk populasi 15.000 ekor
Sangat mungkin untuk di tingkatkan lagi produktivitas hasil panennya





Tidak ada komentar:

Posting Komentar