Senin, 12 Maret 2018

8 Jenis Bahan Pakan Alternatif Untuk Ransum Pakan Bebek


Bahan Alternatif digunakan digunakan untuk menghemat pengeluaran biaya pakan. Peternak dapat berkreasi dalam pemberian pakan bebek dengan mencari bahan pakan yang murah, namun tetap mampu memenuhi kebutuhan pakan bebek.
Hingga saat ini, peternak Bebek Petelur maupun pedaging dihadapkan dengan masalah tingginya harga pakan dan ketersediaan yang tidak pasti. Banyak peternak beralih mencari bahan alternatif pakan alternatif sebagai bahan penyusun pakannya.
Bahan pakan alternatif adalah bahan pakan lokal yang belum banyak digunakan. Meskipun demikian perlu dilakukan penggalian potensi terhadap sumber daya alam di lingkungan sekitar sebagai bahan pakan alternatif.
Apa saja yang bisa dijadikan bahan pakan alternatif untuk ransum pakan Bebek ?
Berikut 8 jenis bahan pakan yang sudah banyak digunakan oleh peternak bebek di Indonesia:
  • Ampas Tahu
Ampas tahu adalah limbah padat yang berasal dari bubur kedelai yang sudah tidak digunakan lagi dari proses pembuatan tahu. Ampas tahu mengandung protein tinggi dan mudah ditumbuhi jamur. Penggunaan ampas tahu sebaiknya dengan dikeringkan terlebih dahulu sampai kadar air kurang dari 13% karena yang diberikan untuk pakan bebek biasanya ampas tahu basah. Yang perlu Anda ketahui adalah tempat pakan harus cepat dibersihkan agar tidak ditumbuhi jamur.
  • Ampas Tempe
Ampas tempe merupakan limbah dari proses pembuatan tempe. Ampas tempe ini berpotensi sebagai bahan pakan karena ketersediaan yang cukup melimpah. Hal ini dikarenakan banyaknya pabrik tempe yang ada di Indonesia. Namun, penggunaan jenis pakan ini terbatas karena kandungan serat kasarnya yang tinggi.
  • Onggok
Onggok merupakan limbah pengolahan singkong menjadi tepung singkong. Penggunaan onggok terbatas karena kandungan serat kasarnya cukup tinggi.
  • Tepung Bekicot dan Keong Mas
Tepung ini banyak digunakan sebagai bahan pakan sumber protein alternatif. Namun, penggunaan tepung bekicot mentah maksimal 15%, sedangkan apabila direbus terlebih dahulu penggunaannya dapat meningkat menjadi 20%.
Bagaimana teknik pengolahan bekicot ?
Berikut 2 teknik mengolah bekicot sebagai berikut :
1. Tepung bekicot rebus
Caranya dengan merebus bekicot selama 15-20 menit. Pisahkan daging dan isi organ dalam nya dengan cangkang. Kemudian cuci hingga bersih dan keringkan, lalu digiling hingga halus.
2. Tepung bekicot rebus dengan larutan garam
Caranya dengan membuat larutan garam dengan melarutkan 1 kg garam pada 20 liter air untuk 50 kg bekicot. Kemudian rebus bekicot menggunakan larutan garam selama kurang lebih 15 menit. Pisahkan daging dan isi organ dari cangkangnya. Kemudian cuci dan keringkan, lalu digiling hingga halus.
  • Nasi Kering
Nasi kering merupakan bahan pakan alternatif sumber energi. Nasi kering atau nasi aking merupakan nasi yang tidak habis dikonsumsi kemudian dikeringkan. Sebaiknya nasi kering tidak berasal dari nasi yang sudah berjamur karena bebek rentan terhadap aflatoksin yang diproduksi jamur mikroskopik.
  • Indigofera sp.
Indigofera sp adalah legum yang berpotensi menjadi bahan pakan karena memiliki kadar protein yang tinggi. Penggunaannya terbatas dalam pakan karena kandungan proteinnya tinggi dan mengandung antinutrien yaitu sebesar 9,35%.
  • Limbah Tauge
Limbah tauge sering disebut dengan kulit tauge yang berwarna hijau dan sering dijumpai sebagai limbah pasar sayuran. Limbah ini berpotensi sebagai bahan pakan yang mengandung protein yang cukup tinggi.
  • Biji Kecipir
Kecipir adalah tumbuhan merambat yang banyak dimanfaatkan sebagai sayuran. Biji kecipir banyak digunakan sebagai bahan pakan sumber protein alternatif. Biji kecipir yang berwarna putih dapat digunakan dalam jumlah yang banyak. Namun biji kecipir yang berwarna cokelat dan merah penggunaannya terbatas karena adanya tanin yang merupakan zat antinutrien. Beberapa pengolahan seperti perendaman dapat mengurangi kandungan tanin dalam biji kecipir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar