Kamis, 29 Maret 2018

bibit kambing kacang

a

Asal Usul Kambing Kacang
Kambing kacang adalah jenis kambing yang sudah sangat akrab dengan masyarakat di Indonesia. Dengan model pemeliharaan yang sederhana kambing ini mampu berkembang biak dengan pesat didaerah-daerah pedesaan dan biasanya di "umbar" atau digembalakan begitu saja di tegalan. Saat sore menjelang malam dikandangkan dengan tambahan pakan berupa "ramban" seperti daun nangka, lamtoro, gamal dan kadang ditambah konsentrat kambing.

Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Badannya kecil. Tinggi gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga 65 sentimeter, sedangkan yang betina 56 sentimeter. 
Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak, berrambut lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang pendek.

Sejarah Kambing Kacang. Menurut Devendra dan Burn (1994) menyatakan bahwa kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia dan Malaysia. Kambing kacang memiliki bulu yang lurus pendek, tanduk pendek, dan tubuh yang relatif kecil. 

Di Jawa, kambing ini disebut juga kambing Jawa. Kambing kacang tidak memiliki garis keturunan yang khusus karena sebagian besar sistem perkawinannya terjadi di tanah lapang. Kambing kacang dapat hidup dengan perawatan yang seadanya sehingga biaya pemeliharaannya terlbilang sedikit. Produk yang dihasilkan oleh jenis kambing ini adalah daging dan kulit. 

Apa Itu Kambing Kacang?
Bila diperhatikan, sekarang ini sudah banyak orang yang tertarik untuk melakukan sebuah kegiatan budidaya ternak terlebih lagi ternak kambing. Salah satu pilihan favorit dalam beternak kambing adalah kambing kacang. Jenis kambing kacang adalah yang mana ada baik di Indonesia maupun Malaysia. Jenis kambing ini populer untuk dibudidayakan karena memiliki tingkat reproduksi yang baik bahkan seringkali menghasilkan anak kambing kembar. Kambing kacang juga dikenal karena kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan yang ada sehingga memiliki tingkat bertahan hidup yang lebih baik dibandingkan kambing jenis lain. Lalu apa saja tips dan cara budidaya kambing kacang yang tepat?

Aspek Bibit Unggul
Sudah tentu bahwa semua peternak perlu memahami aspek yang paling mendasar dari cara ternak kambing kacang yaitu mengenai pemilihan bibit unggul kambing kacang yang akan diternakkan. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan guna memilih bibit kambing kacang yang berkualitas. Yang pertama adalah kambing tersebut harus memiliki badan yang sehat baik kambing pejantan maupun kambing betina. Faktor kedua yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit kambing kacang adalah mengenai tidak adanya cacat fisik pada bibit kambing tersebut. Yang ketiga, anda harus memilih bibit kambing kacang yang berkulit bersih dan mengkilat.

Aspek Perawatan Kambing Kacang
Tips dan cara budidaya kambing kacang yang kedua adalah mengenai proses perawatan kambing kacang tersebut. Yang paling penting dalam proses perawatan kambing kacang adalah mengenai pakan dan minum yang anda sediakan. Ada dua jenis pakan yang dapat anda berikan pada kambing kacang anda yaitu makanan utama berupa hijau-hijauan seperti rumput atau daun dan makanan tambahan yang dapat berupa kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil, vitamin, dan sebagainya. Apabila mengenai minuman, anda perlu menyediakan air mineral sebanyak 2,5 liter perharinya bagi tiap ekor kambing kacang yang anda miliki.

Perawatan Kandang
Guna sukses dalam beternak kambing kacang, cara beternak kambing kacang yang berkualitas berikutnya adalah mengenai usaha perawatan kandang tempat kambing tersebut tinggal. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan tentunya. Yang pertama adalah mengenai kebersihan kandang. Lakukan pembersihan secara rutin guna menghindari bermacam penyakit yang dapat muncul. Faktor kedua adalah mengenai kualitas ventilasi yang mana harus cukup demi kenyamanan kambing kacang anda. Faktor berikutnya adalah mengenai ukuran. Pastikan anda menyesuaikan ukuran kandang dengan usia kambing kacang anda.

Pengelolaan Reproduksi Kambing Kacang
Ide tau tips berikutnya yang perlu diperhatikan bila anda ingin sukses dalam beternak kambing kacang adalah mengenai pengelolaan reproduksi kambing kacang itu sendiri. Bila memungkinkan, anda harus dapat membuat kambing kacang anda bereproduksi 3 kali dalam setahun. Diperlukan juga pengetahuan anda mengenai reproduksi dari kambing kacang seperti usia kelamin dewasa dari 6-10 bulan, siklus birahi yang berselang pada kambing kacang yaitu antara 17 hingga 21 hari, lama birahi yaitu 24 hingga 45 hari, dan lain sebagainya.

Pengendalian Penyakit Kambing Kacang
Sebaik apapun bibit kambing kacang yang anda miliki, tentu saja ada waktu dimana ternak kambing kacang anda mengalami bermacam penyakit yang dapat berdampak tidak hanya pada proses reproduksi akan tetapi juga berdampak pada resiko kematian kambing tersebut. Pengenalan jenis penyakit dan juga pemilihan metode penanganan penyakit tersebut tentu harus anda ketahui. Namun perlu diperhatikan pula penyebab apa saja yang membuat penyakit kambing kacang itu muncul. Bila diketahui penyebabnya, anda tak perlu khawatir tentang bagaimana cara melakukan pencegahan.

Pasca Panen Kambing Kacang
Yang menjadikan kambing kacang terkenal tentu saja cepatnya proses reproduksi dari kambing tersebut. Selain mengenai pakan, anda harus dapat pula mengelola proses pasca panen dari ternak tersebut. Yang perlu dipahami adalah kapan waktu yang tepat untuk menjual kambing kacang ke konsumen. Waktu yang tepat adalah bila sudah tidak ada penambahan berat badan lagi pada kambing tersebut yang biasanya berusia 1 hingga 1,5 tahun. Apabila mengenai harga penjualan, anda harus menyesuaikan dengan usia dan berat kambing kacang yang ingin dijual.

Permasalahan Modal
Dalam beternak kambing kacang, tentu tiap orang memiliki masalah mereka sendiri-sendiri. Namun pasti kebanyakan dari mereka akan mengalami kesulitan terutama pada sektor modal. Tentu saja dalam memulai ternak kambing kacang diperlukan modal yang tidak sedikit baik untuk membeli bibit, memenuhi kebutuhan pakan, maupun keperluan lainnya. Bila anda tidak memiliki modal yang cukup, anda dapat memanfaatkan dana pinjaman dari bank tentunya.

Cara Memperkiraan Usia Kambing
Anda harus dapat memperkirakan umur kambing kacang yang akan atau sudah anda pelihara dengan cara melihat jumlah gigi yang tumbuh:
  • Apabila seluruh gigi belum permanen berarti kambing berusia kurang dari 1 tahun
  • Apabila memiliki 1 pasang gig permanen berarti kambing berusia 1-2 tahun
  • Apabila memiliki 2 pasang gig permanen berarti kambing berusia 2-3 tahun
  • Apabila memiliki 3 pasang gig permanen berarti kambing berusia 3-4 tahun
  • Apabila memiliki Keseluruhan permanen berarti kambing berusia 4-5 tahun

Persiapan Kandang Kambing
Kandang kambing sebaiknya dibuat mengarah ke timur agar dapat memenuhi kesehatan kambing dengan sinar cahaya matahari secara langsung. Sebaiknya kandang kambing di buat dengan model panggung dan memiliki atap serta tempat pakan dan minum yang bersih. Selain itu kandang diberi ventilasi udara di bagian dalam agar kambing dapat melakukan sirkulasi udara dengan baik. Berikut ini adalah ukuran kandang kambing yang ideal:
  • Untuk anakan kambing kandang dibuat dengan ukuran 1 x 1,2 m untuk 2 ekor anakan
  • Untuk kambing jantan dewasa kandang dibuat dengan ukuran 1,2 x 1,2 m per ekor
  • Untuk kambing betina dewasa kandang dibuat dengan ukuran 1 x 1,2 m per ekor
  • Untuk kambing indukan dan anakan kandang dibuat dengan ukuran 1,5 x 1,5 per indukan + 2 anakan.

Masa Perkawinan Kambing
Kambing akan melakukan perkawinan jika telah menginjak usia dewasa yaitu 6-8 bulan yang di tandai dengan munculnya berahi. Umumnya usia kambing dapat anda lihat dari gigi. Kambing betina siap di kawinkan pada usia sekitar 10-12 bulan sedangkan kambing jantan pada usia lebih dari 1 tahun .
Ciri –ciri kambing betina yang ingin meminta kawin yakni terlihat sangat gelisah, mengalami pembengkakan pada alat kelamin seperti kelamin menjadi basah , kemerahan dan hangat, ekor sering di gerakan, nafsu makan mulai berkurang, diam saja waktu dinaiki oleh kambing pejantan. Kondisi ini berlangsung selama 30 jam dan memiliki siklus kawin 17 hari.
Waktu mengawinkan yang paling baik yaitu 12–18 jam setelah muncul tanda-tanda meminta kawin. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah proses perkawinan dan memperkecil risiko kegagalan perkawinan. Perlu diingat kambing jangan dikawinkan sedarah karena akan mengakibatkan kecacatan dan juga produksi anakan akan semakin menurun.

Masa Kelahiran Kambing
Kambing yang akan melahirkan memiliki tanda –tanda seperti tampak lebih gelisah, kaki mengaruk-garuk ke tanah, pinggul kambing mengendur, mengembik, ukuran perut kambing lebih besar dan jika di pijat atau pencet akan mengeluarkan cairan(kolseterum) dan nafsu makan menurun serta alat kelamin membengkak.

Perawatan Anakan Kambing
Sebagian kambing yang baru melahirkan tidak mau memperhatikan anak yang baru di lahirkannya, maka sebaiknya dekatkan anakan dengan indukan agar indukan mau menyusui anakan. Tapi bila indukan tidak mau menyusui sebaiknya anda membuat susu buatan seperti campuran susu putih, satu sendok gula dan sebutir telur ayam lalu campurkan hingga merata. Berikan susu tersebut sebanyak 2 kali sehari hingga indukan mau menyusui anaknya sendiri.

Pemberian Pakan kambing
Ada dua jenis pakan yang diberikan pada kambing yaitu pakan hijauan dan pakan konsentrat. Pakan hijauan yaitu pakan yang berasal dari alam berupa rerumputan dan kacang-kacangan, sedangkan pakan konsentrat yaitu pakan buatan berupa dedak padi atau ampas tahu dan lain-lain.

Analisa usaha ternak kambing dalam data

Analisa usaha ternak kambing dalam data atau diatas kertas. Sebagai peternak kambing, kami bekerja bukan berdasarkan data dari sudut ekonomi, walaupun pada akhirnya menuju kesana. Ternak kambing merupakan pekerjaan atau profesi yang sudah mendarah daging terkhusus untuk masyarakat jawa. Dari sudut pandang tersebut, dengan niat yang tulus kami dedikasikan waktu dan tenaga untuk mengembangkan budidaya kambing.
Berikut analisa yang kami dapat dari berbagai sumber tentang analisa usaha ternak kambing. Data dibawah ini sebagai perkiraan, sebab seperti yang telah kami katakan sebelumnya bahwa ternak butuh usaha yang lebih. Mengapa demikian?, karena kita berhubungan langsung dengan makhluk hidup.
Modal yang dibutuhkan dan untuk apa saja modal analisa usaha ternak kambing :
Biaya sewa tanah Rp10.000.000,-untuk sewa 10 tahun.
Biaya pembuatan 5 kandang Rp10.000.000,-.
Biaya pembelian 100 ekor kambing jantan berumur 10 bulan Rp40.000.000,-
Biaya pembuatan basecamp Rp5.000.000,-
Biaya pembuatan sumur bor Rp1.000.000,-
Biaya gaji 2 orang pekerja selama 4 bulan kerja per orang per bulan Rp1.000.000,- total 2 orang selama 4 bulan Rp8.000.000,-
Total jumlah modal yang dikeluarkan : Rp74.000.000,-
Setelah lima bulan tepatnya pada saat penjualan Iedul Ad’ha pertama akan didapatkan hasil penjualan 100 ekor kambing sebesar Rp100.000.000,- dengan penjualan Rp1.000.000,- per kambing.
Keuntungan yang di dapat pada setiap tahunnya
Hasil penjualan 100 ekor kambing adalah Rp100.000.000,- dengan penjualan per ekor kambing Rp1.000.000,- dikurangi pengeluaran untuk usaha setahun berikutnya:
Pembelian 100 ekor kambing sapih (baru selesai menyusui) biasanya berumur 3 bulan @Rp200.000,- sama dengan Rp20.000.000,-
Gaji 2 orang pekerja selama satu tahun masing-masing Rp1.000.000,- per bulan sama dengan 2 jt kali 12 sama dengan Rp24.000.000,-
Uang jaga-jaga untuk kesehatan dan tambahan pakan Rp10.000.000,-(10% dari jumlah uang Rp100.000.000,-) .
Total pengeluaran selama setiap setahun berikut Rp45.000.000,-
Jadi keuntungan yang dihasilkan setiap tahun: Rp100.000.000,- dikurangi Rp45.000.000,- sama dengan Rp55.000.000,-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar