Asal Usul Kambing Kacang
Kambing kacang adalah jenis
kambing yang sudah sangat akrab dengan masyarakat di Indonesia. Dengan model
pemeliharaan yang sederhana kambing ini mampu berkembang biak dengan pesat
didaerah-daerah pedesaan dan biasanya di "umbar" atau digembalakan
begitu saja di tegalan. Saat sore menjelang malam dikandangkan dengan tambahan
pakan berupa "ramban" seperti daun nangka, lamtoro, gamal dan kadang
ditambah konsentrat kambing.
Kambing kacang adalah ras
unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Badannya kecil.
Tinggi gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga 65 sentimeter, sedangkan
yang betina 56 sentimeter.
Bobot pada yang jantan bisa
mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak,
berrambut lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk
yang pendek.
Sejarah Kambing Kacang. Menurut Devendra dan Burn (1994) menyatakan bahwa kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia dan Malaysia. Kambing kacang memiliki bulu yang lurus pendek, tanduk pendek, dan tubuh yang relatif kecil.
Di Jawa, kambing ini disebut juga kambing Jawa. Kambing
kacang tidak memiliki garis keturunan yang khusus karena sebagian besar sistem
perkawinannya terjadi di tanah lapang. Kambing kacang dapat hidup dengan
perawatan yang seadanya sehingga biaya pemeliharaannya terlbilang sedikit.
Produk yang dihasilkan oleh jenis kambing ini adalah daging dan kulit.
Apa Itu Kambing Kacang?
Bila diperhatikan,
sekarang ini sudah banyak orang yang tertarik untuk melakukan sebuah kegiatan
budidaya ternak terlebih lagi ternak kambing. Salah satu pilihan favorit dalam
beternak kambing adalah kambing kacang. Jenis kambing kacang adalah yang
mana ada baik di Indonesia maupun Malaysia. Jenis kambing ini populer untuk
dibudidayakan karena memiliki tingkat reproduksi yang baik bahkan seringkali
menghasilkan anak kambing kembar. Kambing kacang juga dikenal karena
kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan yang ada sehingga memiliki
tingkat bertahan hidup yang lebih baik dibandingkan kambing jenis lain. Lalu
apa saja tips dan cara budidaya kambing kacang yang tepat?
Aspek Bibit Unggul
Sudah tentu bahwa semua
peternak perlu memahami aspek yang paling mendasar dari cara
ternak kambing kacang yaitu mengenai pemilihan bibit unggul kambing kacang
yang akan diternakkan. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan guna
memilih bibit kambing kacang yang berkualitas. Yang pertama adalah kambing
tersebut harus memiliki badan yang sehat baik kambing pejantan maupun kambing
betina. Faktor kedua yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit kambing kacang
adalah mengenai tidak adanya cacat fisik pada bibit kambing tersebut. Yang
ketiga, anda harus memilih bibit kambing kacang yang berkulit bersih dan
mengkilat.
Aspek Perawatan Kambing Kacang
Tips dan cara
budidaya kambing kacang yang kedua adalah mengenai proses perawatan
kambing kacang tersebut. Yang paling penting dalam proses perawatan kambing
kacang adalah mengenai pakan dan minum yang anda sediakan. Ada dua jenis pakan
yang dapat anda berikan pada kambing kacang anda yaitu makanan utama berupa
hijau-hijauan seperti rumput atau daun dan makanan tambahan yang dapat berupa
kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil, vitamin, dan sebagainya. Apabila
mengenai minuman, anda perlu menyediakan air mineral sebanyak 2,5 liter
perharinya bagi tiap ekor kambing kacang yang anda miliki.
Perawatan Kandang
Guna sukses dalam
beternak kambing kacang, cara beternak kambing kacang yang
berkualitas berikutnya adalah mengenai usaha perawatan kandang tempat kambing
tersebut tinggal. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan tentunya. Yang
pertama adalah mengenai kebersihan kandang. Lakukan pembersihan secara rutin
guna menghindari bermacam penyakit yang dapat muncul. Faktor kedua adalah
mengenai kualitas ventilasi yang mana harus cukup demi kenyamanan kambing
kacang anda. Faktor berikutnya adalah mengenai ukuran. Pastikan anda
menyesuaikan ukuran kandang dengan usia kambing kacang anda.
Pengelolaan Reproduksi Kambing Kacang
Ide
tau tips berikutnya yang perlu diperhatikan bila anda ingin sukses
dalam beternak kambing kacang adalah mengenai pengelolaan reproduksi kambing
kacang itu sendiri. Bila memungkinkan, anda harus dapat membuat kambing kacang
anda bereproduksi 3 kali dalam setahun. Diperlukan juga pengetahuan anda
mengenai reproduksi dari kambing kacang seperti usia kelamin dewasa dari 6-10
bulan, siklus birahi yang berselang pada kambing kacang yaitu antara 17 hingga
21 hari, lama birahi yaitu 24 hingga 45 hari, dan lain sebagainya.
Pengendalian Penyakit Kambing Kacang
Sebaik
apapun bibit kambing kacang yang anda miliki, tentu saja ada waktu
dimana ternak kambing kacang anda mengalami bermacam penyakit yang dapat
berdampak tidak hanya pada proses reproduksi akan tetapi juga berdampak pada
resiko kematian kambing tersebut. Pengenalan jenis penyakit dan juga pemilihan
metode penanganan penyakit tersebut tentu harus anda ketahui. Namun perlu
diperhatikan pula penyebab apa saja yang membuat penyakit kambing kacang itu
muncul. Bila diketahui penyebabnya, anda tak perlu khawatir tentang bagaimana
cara melakukan pencegahan.
Pasca Panen Kambing Kacang
Yang menjadikan kambing
kacang terkenal tentu saja cepatnya proses reproduksi dari kambing tersebut.
Selain mengenai pakan, anda harus dapat pula mengelola proses pasca panen
dari ternak tersebut. Yang perlu dipahami adalah kapan waktu yang tepat untuk
menjual kambing kacang ke konsumen. Waktu yang tepat adalah bila sudah tidak
ada penambahan berat badan lagi pada kambing tersebut yang biasanya berusia 1
hingga 1,5 tahun. Apabila mengenai harga penjualan, anda harus menyesuaikan
dengan usia dan berat kambing kacang yang ingin dijual.
Permasalahan Modal
Dalam beternak kambing
kacang, tentu tiap orang memiliki masalah mereka sendiri-sendiri. Namun pasti
kebanyakan dari mereka akan mengalami kesulitan terutama pada sektor modal.
Tentu saja dalam memulai ternak kambing kacang diperlukan modal yang tidak
sedikit baik untuk membeli bibit, memenuhi kebutuhan pakan, maupun
keperluan lainnya. Bila anda tidak memiliki modal yang cukup, anda dapat
memanfaatkan dana pinjaman dari bank tentunya.
Cara
Memperkiraan Usia Kambing
Anda
harus dapat memperkirakan umur kambing kacang yang akan atau sudah anda
pelihara dengan cara melihat jumlah gigi yang tumbuh:
- Apabila
seluruh gigi belum permanen berarti kambing berusia kurang dari 1 tahun
- Apabila
memiliki 1 pasang gig permanen berarti kambing berusia 1-2 tahun
- Apabila
memiliki 2 pasang gig permanen berarti kambing berusia 2-3 tahun
- Apabila
memiliki 3 pasang gig permanen berarti kambing berusia 3-4 tahun
- Apabila
memiliki Keseluruhan permanen berarti kambing berusia 4-5 tahun
Persiapan
Kandang Kambing
Kandang
kambing sebaiknya dibuat mengarah ke timur agar dapat memenuhi kesehatan
kambing dengan sinar cahaya matahari secara langsung. Sebaiknya kandang kambing
di buat dengan model panggung dan memiliki atap serta tempat pakan dan minum yang
bersih. Selain itu kandang diberi ventilasi udara di bagian dalam agar kambing
dapat melakukan sirkulasi udara dengan baik. Berikut ini adalah ukuran kandang
kambing yang ideal:
- Untuk
anakan kambing kandang dibuat dengan ukuran 1 x 1,2 m untuk 2 ekor anakan
- Untuk
kambing jantan dewasa kandang dibuat dengan ukuran 1,2 x 1,2 m per ekor
- Untuk
kambing betina dewasa kandang dibuat dengan ukuran 1 x 1,2 m per ekor
- Untuk
kambing indukan dan anakan kandang dibuat dengan ukuran 1,5 x 1,5 per
indukan + 2 anakan.
Masa
Perkawinan Kambing
Kambing
akan melakukan perkawinan jika telah menginjak usia dewasa yaitu 6-8 bulan yang
di tandai dengan munculnya berahi. Umumnya usia kambing dapat anda lihat dari
gigi. Kambing betina siap di kawinkan pada usia sekitar 10-12 bulan sedangkan
kambing jantan pada usia lebih dari 1 tahun .
Ciri
–ciri kambing betina yang ingin meminta kawin yakni terlihat sangat gelisah,
mengalami pembengkakan pada alat kelamin seperti kelamin menjadi basah ,
kemerahan dan hangat, ekor sering di gerakan, nafsu makan mulai berkurang, diam
saja waktu dinaiki oleh kambing pejantan. Kondisi ini berlangsung selama 30 jam
dan memiliki siklus kawin 17 hari.
Waktu
mengawinkan yang paling baik yaitu 12–18 jam setelah muncul tanda-tanda meminta
kawin. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah proses perkawinan dan
memperkecil risiko kegagalan perkawinan. Perlu diingat kambing jangan
dikawinkan sedarah karena akan mengakibatkan kecacatan dan juga produksi anakan
akan semakin menurun.
Masa
Kelahiran Kambing
Kambing
yang akan melahirkan memiliki tanda –tanda seperti tampak lebih gelisah, kaki
mengaruk-garuk ke tanah, pinggul kambing mengendur, mengembik, ukuran perut
kambing lebih besar dan jika di pijat atau pencet akan mengeluarkan
cairan(kolseterum) dan nafsu makan menurun serta alat kelamin membengkak.
Perawatan
Anakan Kambing
Sebagian
kambing yang baru melahirkan tidak mau memperhatikan anak yang baru di
lahirkannya, maka sebaiknya dekatkan anakan dengan indukan agar indukan mau
menyusui anakan. Tapi bila indukan tidak mau menyusui sebaiknya anda membuat
susu buatan seperti campuran susu putih, satu sendok gula dan sebutir telur
ayam lalu campurkan hingga merata. Berikan susu tersebut sebanyak 2 kali sehari
hingga indukan mau menyusui anaknya sendiri.
Pemberian
Pakan kambing
Ada dua
jenis pakan yang diberikan pada kambing yaitu pakan hijauan dan pakan
konsentrat. Pakan hijauan yaitu pakan yang berasal dari alam berupa rerumputan
dan kacang-kacangan, sedangkan pakan konsentrat yaitu pakan buatan berupa dedak
padi atau ampas tahu dan lain-lain.
Analisa usaha ternak kambing dalam data
Analisa usaha ternak
kambing dalam data atau diatas kertas. Sebagai peternak kambing, kami bekerja
bukan berdasarkan data dari sudut ekonomi, walaupun pada akhirnya menuju kesana.
Ternak kambing merupakan pekerjaan atau profesi yang sudah mendarah daging
terkhusus untuk masyarakat jawa. Dari sudut pandang tersebut, dengan niat yang
tulus kami dedikasikan waktu dan tenaga untuk mengembangkan budidaya kambing.
Berikut analisa yang kami
dapat dari berbagai sumber tentang analisa usaha ternak kambing. Data dibawah
ini sebagai perkiraan, sebab seperti yang telah kami katakan sebelumnya bahwa
ternak butuh usaha yang lebih. Mengapa demikian?, karena kita berhubungan
langsung dengan makhluk hidup.
Modal yang dibutuhkan dan
untuk apa saja modal analisa usaha ternak kambing :
Biaya sewa tanah
Rp10.000.000,-untuk sewa 10 tahun.
Biaya pembuatan 5 kandang Rp10.000.000,-.
Biaya pembelian 100 ekor kambing jantan berumur 10 bulan Rp40.000.000,-
Biaya pembuatan basecamp Rp5.000.000,-
Biaya pembuatan sumur bor Rp1.000.000,-
Biaya gaji 2 orang pekerja selama 4 bulan kerja per orang per bulan Rp1.000.000,- total 2 orang selama 4 bulan Rp8.000.000,-
Total jumlah modal yang dikeluarkan : Rp74.000.000,-
Setelah lima bulan tepatnya pada saat penjualan Iedul Ad’ha pertama akan didapatkan hasil penjualan 100 ekor kambing sebesar Rp100.000.000,- dengan penjualan Rp1.000.000,- per kambing.
Keuntungan yang di dapat pada setiap tahunnya
Hasil penjualan 100 ekor kambing adalah Rp100.000.000,- dengan penjualan per ekor kambing Rp1.000.000,- dikurangi pengeluaran untuk usaha setahun berikutnya:
Pembelian 100 ekor kambing sapih (baru selesai menyusui) biasanya berumur 3 bulan @Rp200.000,- sama dengan Rp20.000.000,-
Gaji 2 orang pekerja selama satu tahun masing-masing Rp1.000.000,- per bulan sama dengan 2 jt kali 12 sama dengan Rp24.000.000,-
Uang jaga-jaga untuk kesehatan dan tambahan pakan Rp10.000.000,-(10% dari jumlah uang Rp100.000.000,-) .
Total pengeluaran selama setiap setahun berikut Rp45.000.000,-
Jadi keuntungan yang dihasilkan setiap tahun: Rp100.000.000,- dikurangi Rp45.000.000,- sama dengan Rp55.000.000,-
Biaya pembuatan 5 kandang Rp10.000.000,-.
Biaya pembelian 100 ekor kambing jantan berumur 10 bulan Rp40.000.000,-
Biaya pembuatan basecamp Rp5.000.000,-
Biaya pembuatan sumur bor Rp1.000.000,-
Biaya gaji 2 orang pekerja selama 4 bulan kerja per orang per bulan Rp1.000.000,- total 2 orang selama 4 bulan Rp8.000.000,-
Total jumlah modal yang dikeluarkan : Rp74.000.000,-
Setelah lima bulan tepatnya pada saat penjualan Iedul Ad’ha pertama akan didapatkan hasil penjualan 100 ekor kambing sebesar Rp100.000.000,- dengan penjualan Rp1.000.000,- per kambing.
Keuntungan yang di dapat pada setiap tahunnya
Hasil penjualan 100 ekor kambing adalah Rp100.000.000,- dengan penjualan per ekor kambing Rp1.000.000,- dikurangi pengeluaran untuk usaha setahun berikutnya:
Pembelian 100 ekor kambing sapih (baru selesai menyusui) biasanya berumur 3 bulan @Rp200.000,- sama dengan Rp20.000.000,-
Gaji 2 orang pekerja selama satu tahun masing-masing Rp1.000.000,- per bulan sama dengan 2 jt kali 12 sama dengan Rp24.000.000,-
Uang jaga-jaga untuk kesehatan dan tambahan pakan Rp10.000.000,-(10% dari jumlah uang Rp100.000.000,-) .
Total pengeluaran selama setiap setahun berikut Rp45.000.000,-
Jadi keuntungan yang dihasilkan setiap tahun: Rp100.000.000,- dikurangi Rp45.000.000,- sama dengan Rp55.000.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar