Bukan hanya Thailand saja, ternyata Jepang
juga memiliki ayam aduan yang sangat tangguh bertarung yaitu ayam
Shamo. Dibanding yang lain, ayam ini sangat mudah dikenali. Namun untuk
penghobi yang masih pemula, tetap tahu ciri ayam Shamo yang asli agar
tidak mudah tertipu saat membelinya. Kenali juga jenis-jenis ayam shamo agar
makin paham tentang ayam shamo petarung.
Sekilas Sejarah Ayam Shamo
Sebenarnya ayah Shamo itu merupakan keturunan
ayam Bangkok dari Thailand. Tidak perlu heran sebab dalam bahasa Jepang
sendiri, Shamo mempunyai arti negara Siam atau Thailand. Sekitar abad XVI yang
lalu, seorang penguasa Jepang bernama Leyashi Tokugawa memberi izin pada para
pelaut Asia untuk berdagang di negeri tersebut.
Selain itu banyak pula pedagang dari Jepang
yang berlayar ke negara Siam. Sebagian di antara mereka ada yang membawa
upang ayam aduan dari Bangkok. Setelah sampai di Jepang ayam aduan tersebut
kemudian dikawinkan dengan ayam aduan lokal.
Dari beberapa perkawinan silang yang
dilakukan, muncul keturunan ayam aduan baru yang selanjutnya dikenal dengan
sebutan ayam Shamo. Ayam ini sangat digemari oleh masyarakat Jepang karena
mempunyai gaya dan teknik pertarungan yang sangat hebat. Pukulannya keras dan
selalu akurat.
Oleh karena itu, ayam Shamo sering
dijuluki sebagai raja sabung atau King of Game Fowl. Dalam perkembangan
selanjutnya, ayam Shamo ini menyebar hingga beberapa negara lain terutama di
kawasan Asia termasuk Indonesia.
Ciri Utama yang Terdapat pada Ayam Shamo
Salah satu ciri ayam Shamo yang asli terletak
pada pial atau jenggernya yang punya bentuk segitiga belah atau walnutcomb.
Dalam bahasa Jawa, jengger ini sering disebut dengan istilah jengger telon.
Mata ayam Shamo selalu mempunyai sorot
pandang yang sangat tajam serta berwarna cerah. Lalu untuk paruhnya, berukuran
besar namun sedikit pendek, kuat dan tebal. Demikian pula dengan sayapnya, juga
berukuran pendek. Bagian ujung dari sayam ini agak keluar dan tidak menelungkup
ke dalam tubuh.
Ciri yang lain, sendi-sendi di tulang
sayapnya terlihat sangat jelas dan selalu menonjol kearah atas. Pahanya juga
sangat kuat termasuk otot-ototnya. Bahunya sangat kekar, sedangkan dada
terlihat bidang dan tidak ada bulu yang tumbuh di area tersebut. Jadi kulitnya
yang berwarna merah bisa terlihat secara nyata.
Lanjut pada bagian punggung, garis-garis yang
terdapat pada punggung ayam Shamo punya arah yang selalu sama dengan garis
ekor. Sedangkan betisnya didominasi oleh warna kuning. Sangat berbeda dengan
ayam aduan lain yang biasanya memiliki betis berwarna kehitaman.
Setelah memasuki usia dewasa, bobot ayam
Shamo jantan bisa mencapai sekitar 5,6 kilogram dengan ukuran tinggi antara 70
hingga 85 sentimeter. Sedangkan untuk yang betina, beratnya kurang lebih 4,8
kilogram.
Itulah beberapa ciri ayam Shamo yang
asli dari Jepang. Tetapi setelah berada di daerah atau negara lain,
ciri-ciri tersebut mengalami sedikit perubahan meski tidak terlalu kentara. Hal
ini disebabkan oleh pengaruh cuaca dan kondisi alam negara atau wilayah yang
bersangkutan.
Ayam Shamo yang sering
kita lihat ada di pertandingan sabung ayamdarat yang sering dimainkan di
beberapa daerah Indonesia merupakan Ayam yang berasal dari Jepang.
Ayam Shamo memiliki banyak spesies yang telah
dikembangbiakan dengan ayam yang ada di Indonesia sehingga membuat ayam shamo
ini memiliki banyak jenis seperti Chu–Shamo, Taiwan–Shamo, Tuzo, dan
masih banyak yang lain. Perbedaanya hanya dalam berat dan jenis.
Salah satu ciri ayam Shamo asli terletak
pada pial atau jenggernya yang punya bentuk segitiga belah atau walnutcomb.
Dalam bahasa Jawa, jengger ini sering disebut dengan istilah jengger telon.
Mata ayam Shamo selalu mempunyai sorot
pandang yang sangat tajam serta berwarna cerah. Lalu untuk paruhnya, berukuran
besar namun sedikit pendek, kuat dan tebal.
Demikian pula dengan sayapnya, juga berukuran
pendek. Bagian ujung dari sayam ini agak keluar dan tidak menelungkup ke dalam
tubuh.
Ciri yang lain, sendi-sendi di tulang
sayapnya terlihat sangat jelas dan selalu menonjol kearah atas. Pahanya juga
sangat kuat termasuk otot-ototnya.
Bahunya sangat kekar, sedangkan dada terlihat
bidang dan tidak ada bulu yang tumbuh di area tersebut. Jadi kulitnya yang
berwarna merah bisa terlihat secara nyata.
Lanjut pada bagian punggung, garis-garis yang
terdapat pada punggung ayam Shamo punya arah yang selalu sama dengan garis
ekor. Sedangkan betisnya didominasi oleh warna kuning. Sangat berbeda dengan
ayam aduan lain yang biasanya memiliki betis berwarna kehitaman.
Setelah memasuki usia dewasa, bobot ayam
Shamo jantan bisa mencapai sekitar 5,6 kilogram dengan ukuran tinggi antara 70
hingga 85 sentimeter. Sedangkan untuk yang betina, beratnya kurang lebih 4,8
kilogram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar