Senin, 12 Maret 2018

obat tradisional ayam bangkok


Bawang putih (Allium sativum) merupakan tanaman umbi yang termasuk ke dalam keluarga Amaryllidaceae.(Farrel,1985) Bawang putih yang ada di Indonesia berasal dari daerah Kirgiztan, Asia Barat yang kemudian tumbuh menyebar ke Mesir, Perancis bagian Selatan, Italia dan Sisilia.
Bawang putih memiliki beberapa jenis diantaranya adalah bawang putih varietas putih, merah muda dan kuning. Menurut Reynold (1982) untuk tujuan pengekstrakan, bawang putih varietas putih lebih banyak digunakan. Struktur morfologi bawang putih terdiri dari akar, batang semu, tangkai, dan bunga pendek (Farrel,1985). Umbi bawang putih tersusun dari beberapa siung yang dibungkus dengan kulit putih tipis. Umbi tersebut merupakan batang semu dan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
     Bawang putih sebagian besar terdiri dari air (56-68%) dan karbohidrat (26-30%). Komponen yang paling signifikan secara medis, adalah kandungan senyawa organosulfur (11-35 mg/g fresh garlic). Bawang putih juga banyak mengandung senyawa sulfur seperti penicilin dan prebucol.
    Diare pada unggas khususnya ayam dapat terlihat dari feses yang dikeluarkan ayam. Feses atau berak ini tidak berwarna coklat seperti biasanya. Tidak jauh dengan manusia ketika mengalami diare, feses yang dikeluarkan ayam pun berstruktur encer dengan tambahan warna putih seperti kapur atau hijau. Diare ini terjadi karena ada infeksi pada sistem pencernaan yang bisa diakibatkan oleh bakteri atau cacing.
Penyebab diare dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis berak yang dikeluarkan ayam, diantaranya:

1. Berak Kapur atau Pullorum

Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Berak kapur sering ditemukan pada anak ayam umur 1-10 hari. Gejala yang timbul adalah napsu makan menurun, kotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapur, bulu dubur melekat satu dengan yang lain, jengger berwarna keabuan, badan anak ayam menjadi menunduk, sayap terkulai, dan mata menutup. Selain itu anak ayam akan terlihat pucat, lemah, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat yang hangat.
Berbeda dengan ayam dewasa, gejala berak kapur tidak benar-benar tampak. Ayam dewasa yang terkena berak kapur akan mengalami penurunan produktivitas telur, depresi, anemia, kotoran encer dan berwarna kuning.

2.   Berak Hijau

Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, demikian pula pengobatannya. Selama ini penyakit ini diduga disebabkan oleh bakteri sejenis Salmonella pullorum. Penularan berak hijau sangat mudah yaitu melalui kontak langsung termasuk saat jantan mengawini betina dan melalui pakan dan minuman yang terkontaminasi dengan ayam yang sakit. Gejala penyakit ini adalah jengger berwarna biru, mata lesu, napsu makan menurun, dan sekitar pantat terlihat memutih dan lengket.
Selain karena bakteri, diare pada ayam disebabkan oleh tumbuhnya cacing Ascaridia galli di usus ayam. Infeksi cacing ini berdampak pada peradangan saluran pencernaan sehingga ayam tidak mampu untuk mencerna dan memanfaatkan makanan dengan baik dan pertumbuhannya terganggu. Castro(1990) menyatakan bahwa peradangan usus menyebabkan pelepasan zat-zat seperti histamin, serotonin, prostaglandin yang dapat dapat merangsang peningkatan motilitas otot-otot polos. Peningkatan motilitas otot-otot polos saluran pencernaan menyebabkan gejala seperti muntah, sakit perut dan diare yang dapat menyebabkan fungsi pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan dalam usus menurun.

Pemberian bawang putih pada ayam Bangkok yang diare dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
  1. Pemberian potongan bawang putih pada ayam secara manual. Bawang putih dikupas dari kulitnya kemudian dipotong kecil-kecil, selanjutnya disuapkan pada ayam yang diare.
  2. Membuat serbuk bawang putih yang selanjutnya dijadikan tambahan komposisi ransum ayam.
Serbuk bawang putih diperoleh melalui beberapa proses, mula-mula dilakukan
pengupasan kulit luar lalu diris-iris tipis. Irisan bawang putih dijemur yang sebelumnya telah dilapisi plastik hitam tipis untuk kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Kunyit dan bawang putih yang telah kering, lalu digiling untuk dibuat serbuk dengan mesin grinder. Kemudian dilakukan pengayakan, untuk memisahkan bahan padatan dan hanya yang berukuran kecil yang akan lolos. Serbuk ini kemudian ditambahkan pada komposisi ransum ayam bangkok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar