Senin, 12 Maret 2018

Tips Menetaskan Telur Burung Merpati


Bagaimana cara menetaskan telur burung merpati? Ada 3 macam burung merpati yang biasa dibudidayakan yaitu burung merpati balap, burung merpati hias, dan burung merpati pedaging. Burung-burung ini dapat dipelihara di sangkar khusus yang aman dan nyaman. Setelah berusia dewasa, burung merpati akan mencari pasangan, lalu melakukan perkawinan. Kemudian burung merpati betina pun akan bertelur. Anda harus membantu merawat telur tadi supaya prosentase menetasnya lebih tinggi.
Burung merpati mempunyai telur berbentuk bulat lonjong yang berwarna putih. Ukurannya kurang lebih mirip seperti telur burung puyuh. Seekor burung merpati betina biasanya mampu menghasilkan telur sebanyak 2-5 butir. Kemudian dia akan menempatkan telur-telurnya di salah satu sudut sangkar yang aman di atas tumpukan jerami dan ranting-ranting pepohonan. Setelah itu dia akan mengerami telur-telur tersebut sampai menetas. Dibutuhkan waktu selama 16 hari bagi telur burung merpati untuk menetas.
Berikut ini tips-tips yang bisa dilakukan untuk memperbesar peluang telur burung merpati agar berhasil menetas.
  1. Pemilihan Burung Indukan
Sifat orang tua akan menurun kepada anaknya. Kalau anda ingin menghasilkan anakan burung merpati berkualitas bagus, gunakan indukan yang unggul. Tentu saja sifat-sifat unggul dari burung merpati ini perlu disesuaikan dengan jenisnya apakah merpati balap, merpati hias, atau merpati pedaging. Contohnya untuk merpati balap, Anda harus memilih indukan yang pemberani, memiliki nyali besar, responsif terhadap perintah, serta mampu terbang dengan cepat.
  1. Persiapan Sarang Telur
Anda harus menyediakan sarang khusus untuk wadah peletakan telur. Sarang tersebut terbuat dari papan kayu yang dibentuk menjadi kotak. Kemudian masukkan bahan-bahan alami sebagai alasnya seperti dedaunan yang kering, rumput-rumput, jerami, dan ranting pohon. Bahan-bahan ini disusun saling menyilang agar bagian dasar kotak telur tetap mendapatkan sirkulasi udara. Setelah jadi, tempatkan sarang telur ini di salah satu sudut kandang yang Anda rasa paling aman dan nyaman.
  1. Pemilihan Telur
Telur merpati memiliki ukuran yang berbeda-beda. Semakin besar ukurannya, semakin bagus pula kualitas embrio di dalam telur tadi sehingga pertumbuhannya lebih optimal. Telur merpati mengandung putih telur (albumin) dan kuning telur. Telur yang memiliki albumin lebih banyak umumnya akan tumbuh menjadi merpati jantan. Telur ini biasa berbentuk lonjong dan bobotnya pun lebih berat. Pilih hanya telur yang mengandung embrio untuk ditetaskan. Telur ini mempunyai bagian yang berwarna lebih pekat ketika diletakkan di atas lampu bohlam.
  1. Persiapan Burung Pengasuh
Burung merpati yang akan menjadi pengasuh secara tidak langsung juga akan mewariskan sifat-sifat baik yang dimilikinya, terutama burung merpati jenis balap. Setelah telur berhasil menetas, maka burung merpati induk pun secara alamiah menghasilkan kelenjar susu. Kelenjar inilah yang selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mental anak-anak burung merpati yang diasuhnya. Anda harus merawat burung pengasuh ini sebaik mungkin dengan memberikan asupan gizi yang cukup.
  1. Proses Penetasan Telur
Rata-rata dibutuhkan waktu paling cepat 16 hari bagi telur burung merpati untuk bisa menetas. Jadi selama rentang waktu tersebut, Anda harus senantiasa memantau perkembangannya. Lakukan pengecekan pada masa eram 4 hari, di mana seharusnya sudah tumbuh guratan-guratan benang darah di dalam dinding telur. Kemudian pada masa eram 10 hari, telur sudah tampak hitam pekat. Lalu pada masa eram 14-15 hari, anakan merpati sudah mulai mematok dinding telur untuk keluar. Barulah pada masa eram 16 hari, anakan tersebut sudah cukup kuat dan berhasil keluar dari telur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar